Ahok Ditantang Buktikan Mahar di Partai Politik
- Fajar Ginanjar - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil menyesalkan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau sering disapa Ahok soal mahar kepada partai politik (parpol).
Ahok, yang akan maju di Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen, sebelumnya menyinggung perihal permintaan “mahar” dari parpol bukan hal yang baru. Hal tersebut menurut Nasir mendiskreditkan parpol.
"Kalau Ahok sebut itu, dia harus buktikan. Jangan lempar kegaduhan baru," kata Nasir di Gedung DPR, Jakarta, Jumat, 11 Maret 2016.
Dia menjelaskan, pernyataan Ahok telah merendahkan partai politik. Sayangnya, pernyataan Ahok itu tidak disertai bukti. Tak heran, menurut Nasir, jika pernyataan mantan bupati Belitung Timur itu bisa menyinggung para tokoh parpol.
"Kami tak bisa menerima pernyataan itu. Saya anjurkan Ahok kalau tak gunakan parpol, jangan pojokkan partai. Konsentrasi saja ke jalur independen. Saya berharap Ahok menahan diri dan mengunci mulut dan hatinya," kata Nasir.
Menurut anggota Komisi III, pernyataan Ahok yang mendiskeditkan partai makin tak bisa diterima karena Ahok ternyata tak digandeng parpol untuk maju di Pilkada 2017 mendatang.
"Ini aneh saja," katanya.
Hal tersebut disampaikan Nasir menyusul keputusan Ahok yang sudah menyatakan bakal maju ke pemilihan gubernur DKI mendatang melalui jalur nonparpol. Bahkan Ahok sempat menyinggung soal 'mahar' yang kerap menjadi beban bakal kandidat saat akan diusung partai di pilkada.
"Partai tidak minta mahar pun, saya tidak ada uang. Kalau kampanye massal kan harus kasih makan, kaos atau sediakan mobil," kata Ahok di Balai Kota Jakarta. (ase)