Buya Syafii: Calon Independen Sindiran untuk Parpol

Mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif.
Sumber :
  • maarifinstitute.org

VIVA.co.id - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Syafi'i Maarif, mengatakan munculnya calon independen dalam peta politik Indonesia adalah bentuk sindiran kepada partai politik. Sebab, menurut Buya, peradaban partai politik di Indonesia masih jauh dari tujuan awalnya sebagai pilar demokrasi.

"Politikus jalur independen itu sindiran kepada parpol, soalnya peradaban parpol kita masih jauh sebagai pilar demokrasi yang membangun bangsa," ujar Buya Syafi'i dalam diskusi Sekolah Politisi Muda di Jakarta, Kamis 10 Maret 2016.

Sebelumnya, politisi Independen versus parpol menjadi perbincangan setelah Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjajaha Purnama atau Ahok yang memutuskan untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang melalui jalur Independen.

Menurut Buya Syafii, politisi asal partai politik saat ini masih didominasi oleh orang yang hanya mengedepankan pribadi dan golongan di banding bangsa dan negara.

"Politisi baik itu masih minoritas, masih riak-riak saja, belum gelombang besar, jangan terlalu lama, bisa runtuh negara ini kalau tidak meningkat kelasnya dari politisi menjadi negarawan," ujar dia.

Buya Syafii mengakui sebagian besar politisi pada saat ini terjebak dengan menjadikan kedudukannya sebagai mata pencaharian. Seharusnya, politisi sebagai bagian dari struktur demokrasi suatu bangsa memikirkan perkembangan Indonesia ke depan.

Untuk itu, lanjut dia, partai politik harusnya melakukan pendidikan politik kepada kadernya. Sehingga, kader parpol tidak terjebak dengan politik yang mengedepankan golongan semata.

"Kalau tidak, pilar demokrasi itu tidak akan mencapai tujuannya yaitu tegaknya keadilan sosial bagi seluruh Indonesia," tegas dia.

Ichsanuddin Noorsy Gagal Jadi Cagub DKI Independen