Wakil Ketua DPR Kecewa Bandara Halim Makin Komersial
- ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah mengatakan kecewa dengan upaya komersialisasi bandara Halim Perdanakusuma yang kian gencar. Padahal Halim menurutnya adalah bandara strategis dan harus tetap menjadi milik TNI AU.
"Pertama-tama bekerja sama dengan koperasi, sekarang menjadi swasta murni. Ini bisa beralih menjadi milik asing," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Senin, 7 Maret 2016.
Fahri menilai hal tersebut berpotensi ancaman terhadap keamanan negara. Pasalnya, bandara komersial diletakkan berdekatan dengan lapangan udara TNI AU. Dia mengatakan, pihak asing akan dengan bebas masuk ke sana dan bisa memantau salah satu bagian pertahanan yang dioperasikan TNI AU tersebut.
Â
"Ini bahaya sekali, kenapa, ini jantung kita. Ketika bicara proxy war, negara abai soal Halim. Secara historis namanya saja tidak boleh dihapus, Halim Perdanakusuma perwira tempur. Kita tidak bisa main-main," ungkapnya.
Politikus PKS ini mengingatkan menteri pertahanan dan menteri BUMN agar tidak mudah menyerahkan aset strategis seperti bandara Halim kepada pihak swasta.
"Kita bisa menarik keputusan MA ke akar permasalahannya bahwa Halim tidak boleh menjadi objek sengketa, karena itu milik militer. Kalau mau kasih lapangan terbang ke asing silakan cari tempat lain. Jangan Halim. Ini jantung kita. Ini jantung Ibu Kota,"Â kata Fahri.
Hal tersebut disampaikan Fahri makin kentalnya komersialisasi di Bandara Halim Perdanakusuma, baik dalam hal lalu lintas penerbangan hingga kompleks usaha yang disiapkan untuk dikelola oleh para investor baik dalam maupun luar negeri. (ase)