Janji Kampanye Jokowi Belum Sepenuhnya Terwujud

Presiden Joko Widodo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id – Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki, mengakui bahwa masih ada gap yang cukup besar dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan nawacita, yang merupakan janji kampanye Presiden Joko Widodo.

Jelang Pilkada DKI, PDI Perjuangan 'Elus Burung'

Setiap program pembangunan pemerintah harus dibungkus dengan nawacita. Namun, Teten mengakui ada berbagai kendala seperti menyangkut anggaran, realitas program yang sedang berjalan, hingga dinamika di parlemen.

"Dari gambar ini kita bisa melihat, bagaimana memastikan agar konsisten RPJM dan RKP (Rencana Kerja Pemerintah) itu sesuai dengan visi dan misi Presiden atau nawacita itu. Realitas memang masih ada gap, nawacita itu belum sepenuhnya bagian dari RPJMN dan RKP," kata Teten, di kantornya, saat menerima Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Kepala Bapenas, Sofyan Jalil, Kamis 3 Maret 2016.

Satu TPS di Pemalang Lakukan Pemungutan Suara Ulang Gara-gara Ulah Pasutri Ini

Menurutnya, tim staf kepresidenan terus berkoordinasi denagn Bappenas mengupayakan bagaimana nawacita itu menjadi bagian sepenuhnya RPJMN dan RKP. Setiap waktu bertemu rakyat,  Presiden Jokowi selalu menanyakan apa saja yang belum dijalankan, termasuk janji-janji politik kampanye pada Pemilu 2014 lalu.

"Tentu saja dalam perjalanan selama ini banyak masukan, banyak janji politik, banyak dinamika dalam pemerintahan yang harus direspons Presiden dalam bentuk kebijakan-kebijakan," katanya.

Jelang HUT ke-129, BRI Gandeng Kuy Media Group Sukses Selenggarakan BRI Mini Soccer Media Clash

Teten menjelaskan, ada beberapa program prioritas, yakni ketahanan pangan, poros maritim, pembangunan Papua, ketahanan energi, pembangunan infrastruktur, industrialisasi pembangunan desa dan reformasi agraria pangan.

"Saya kira siklus ini menjadi penting antara kami dan Bappenas, sekali lagi untuk memastikan semua jadi polemik Presiden pada masyarakat, atau visi misi Presiden pada masyarakat bisa berjalan," katanya. (one)

Komandan Kodim 0712/Tegal Letkol Inf Hari Santoso menunjukkan lima judul buku tentang Partai Komunis Indonesia (PKI) yang disita dari sebuah mal, di Kodim 0712 Tegal, Jawa Tengah, tahun lalu.

Fokus ke Nawacita, Bukan ke Buku Komunisme

"Saya kira reaksi pemerintah yang proporsional saja."

img_title
VIVA.co.id
13 Mei 2016