Ketegasan Jokowi Diuji Menterinya yang Gaduh

Pelantikan 34 menteri Kabinet Kerja Pemerintahan Joko Widodo.
Sumber :
  • Biro Pers Istana

VIVA.co.id – Direktur Eksekutif Renaissance Political Research and Studies (RePort), Khikmawanto mengatakan, kredibilitas Presiden Joko Widodo di mata rakyat akan diuji dengan ulah menterinya yang membuat kegaduhan.

Sejauh ini, kegaduhan terjadi antara Menko Kemaritiman Rizal Ramli dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said.

Keduanya saling serang di berbagai media, terkait perbedaan sikap mengelola Blok Masela di Maluku. Presiden sampai sekarang belum memutuskan pengelolaannya on shore (darat) atau off shore (laut).

Khikmawan menilai, perdebatan selayaknya memberi dampak positif. Sebab, diskusi sejatinya untuk mencari ide dan gagasan baru. Namun, hal ini menjadi negatif, tatkala mengarah pada konflik. Apalagi dipertontonkan di depan publik.

"Lebih parah dilakukan oleh pembantu Presiden," kata Khikmawanto, saat dihubungi, Kamis 3 Maret 2016.

Menurut dia, sudah beberapa kali kegaduhan dipertontonkan menteri Kabinet Kerja. Bahkan, seolah tidak memedulikan imbauan Presiden untuk menjaga pemerintahan agar kondusif.

"Lantas, posisi Presiden seperti apa kalau omongannya tidak lagi didengar. Perintahnya diacuhkan. Kredibilitas seorang Presiden juga akan dinilai rakyatnya, mampu apa tidak mengendalikan konflik," katanya.

Seorang Presiden, kata dia, sejatinya juga harus mampu mendeteksi berbagai gejala, sebelum terjadinya konflik.

Terancam Molor, Pertamina Tegaskan Komitmen Kelola Masela

Terkait konflik yang sudah terjadi, menurut dia, Presiden Joko Widodo perlu memberi sikap tegas.

"Bangsa ini sudah banyak masalah. Tegas! Presiden ambil keputusan jangan sampai tersandera dengan ulah pembantu yang tidak bisa dikendalikan," ungkapnya.

Warga Diminta Tak Jual Tanah untuk Blok Masela
Presiden Jokowi saat meninjau proyek jalan tol

Jokowi Gerah dengan Mental SPJ para Birokrat

"Energi kita jangan habis di SPJ," kata Jokowi.

img_title
VIVA.co.id
20 September 2016