BIN Akan Rekrut Hingga Dua Ribu Personel Baru
- Antara/ Ujang Zaelani
VIVA.co.id – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat menggelar Rapat Kerja dengan Badan Intelijen Negara (BIN), Senin, 29 Februari 2016. Rapat tertutup ini membahas beberapa isu aktual termasuk soal penambahan anggota BIN.
"Progres-progres saja. Situasi di Poso, Papua. Akan ada penambahan recruitment anggota BIN, recruitment yang disebutkan melalui pendidikan," kata Wakil Ketua Komisi I, TB Hasanuddin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta soal Rapat Kerja dengan BIN.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengatakan BIN membutuhkan sekitar 5000 orang. Oleh karena itu perekrutan personel BIN ini akan dilakukan bekerja sama dengan Kementerian PAN-RB.
"Sekarang ini sudah ada 3 ribuan sekian, butuhnya 5 ribu, recruitment sedang kerja sama dengan Menpan-RB," ujar Hasanuddin.
Sementara itu, mengenai anggaran, baru diusulkan sebesar Rp700 miliar untuk keperluan perekrutan 2.000 orang tambahan tersebut.
Namun, TB Hasanuddin menegaskan anggaran itu belum mendapat persetujuan dari DPR. Anggaran tambahan, kata dia, juga tak langsung diserahkan ke lembaga itu, tapi bisa diberikan untuk pelatihan yang dilaksanakan bersama Kemenpan RB.
Menurutnya, perekrutan anggota BIN juga harus diselaraskan dengan pelatihan-pelatihan yang mumpuni. Dia meminta Kepala BIN, Sutiyoso, untuk berupaya meningkatkan kemampuan para personelnya. BIN harus bisa memetakan kemampuan sehingga menempatkan para anggota di kawasan dan waktu yang tepat.
"Nge-plot orang intelijen harus lihat status daerahnya itu. Jadi bagaimana ancamannya. Kedua, jumlah penduduk dan luas daerah," kata dia lagi. (ase)