Elite PPP Kubu Djan Faridz Hadiri Mukernas di Ancol
- VIVA.co.id/ Moh Nadlir
VIVA.co.id – Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Jakarta, Mansyur Kradi, hadir dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Kamis, 25 Februari 2016. Mansyur menyambut baik Mukernas yang digelar di bawah panji Muktamar Bandung tersebut.
"Mukernas ini momentum terbaik bagi kita menata kembali PPP," kata Mansyur.
Mansyur mengatakan, para pengurus bukan pemilik partai. Menurutnya, partai tersebut adalah milik umat. "Kami hanya dikasih amanah untuk menjalankan Muktamar. Kami patut bersyukur ada tangan-tangan yang menjalankan Mukernas," ujarnya menambahkan.
Mansyur berharap, Mukernas itu bisa berjalan dengan baik. Dengan demikian, PPP selanjutnya bisa melaksanakan Muktamar Islah.
"Upaya itu tidak mudah, ada sekat dalam komunikasi, waktu yang singkat ini harus bisa dioptimalkan. Memberi pemahaman akan momentum yang jarang kami dapatkan selama setahun lebih jarang berkomunikasi. Komunikasi kami putus, ini momentum penting untuk menyambung kembali," kata dia.
Mansyur menyadari bahwa konflik partai akan membuat PPP terbebani sejarah. Kondisi itu bisa terjadi apabila seluruh kader dan pengurus tidak memiliki komitmen dan kesadaran penuh untuk menyelamatkan partai.
"Kami berharap Muktamar ini nanti adalah Muktamar Islah sebenarnya," tegas politisi yang pada Muktamar Bandung menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal ini.
Sebelumnya, pengurus PPP hasil Muktamar Jakarta berencana akan mengajukan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Gugatan itu terkait dengan keputusan Yasonna yang mengembalikan kepengurusan PPP hasil Muktamar Bandung. Sikap Mansyur di atas tentu kontras dengan rencana gugatan tersebut.
(mus)