Setelah Netizen, Giliran SBY Curhat
- VIVA.co.id/Reza Fajri
VIVA.co.id – Usai mendengarkan curhatan para netizen, kini giliran Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, yang menyampaikan uneg-unegnya. Menurutnya, dari semua presiden yang ada sejak reformasi, dia yang paling merasakan pahit getir pemberantasan korupsi.
"Saya terima kenyataan, menteri saya bersalah di pengadilan karena tindak pidana korupsi. Begitu juga kader Demokrat yang lain, meski partai lain ada begitu juga. Besan saya sendiri, walaupun karena kesalahan kolektifnya hingga dijerat," kata SBY kepada netizen di Raffles Hills, Cibubur, Jawa Barat, Sabtu 20 Februari 2016.
SBY menuturkan, selama menjabat sebagai presiden, ia tidak pernah ingin mengintervensi penegakan hukum KPK. Apalagi, katanya, pemberantasan korupsi adalah hal yang tidak mudah.
"Berantas korupsi tak semudah membalik telapak tangan, tapi gerakan pemberantasan korupsi tak boleh lemah kendor, apalagi dibatasi oleh undang-undang," ujar SBY.
Setelah berada di luar pemerintahan, ia mengaku sikapnya belum berubah. Ia menegaskan keinginannya agar KPK tidak mendapatkan intervensi dari luar.
"Kalau pemberantasan korupsi tidak berlanjut, masa depan kita tidak cerah. Apalagi kalau dilemahkan dan dikendorkan," kata SBY. (one)