Partai Gerindra Tegaskan Diri sebagai Oposisi
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Genap berusia sewindu, Partai Gerindra menegaskan posisinya tetap sebagai partai oposisi bagi pemerintahan. Wakil Ketua Umum partai Gerindra Edhy Prabowo mengatakan, pemerintah saat ini masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah khususnya dalam hal koordinasi.
"Dulu zaman Pak SBY negara dibilang auto pilot, sekarang negara banyak pilot," kata Edhy di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Kamis 4 Februari 2016.
Tak hanya itu, kabinet juga dinilai tak solid termasuk dalam hal kebijakan. Edhy menjelaskan para menteri Kabinet Kerja seakan berjalan sendiri-sendiri menjalankan kebijakannya. Bahkan jamak terjadi silang pendapat antara menteri yang satu dengan lainnya.
"Contoh Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan. Mereka tidak berkoordinasi. Kementerian Pertanian menyatakan stok beras cukup dan tidak perlu impor. Kementerian Perdagangan justru melakukan impor beras. Ini tidak ada koordinasi, semua jalan sendiri," lanjutnya.
Dia juga menyoroti soal ekonomi yang cenderung "memanjakan" para pebisnis dan pedagang. Padahal pengendalian harga pangan sebagai kebutuhan dasar tidak dijalankan dengan baik.
"Bulog tidak bisa apa-apa. Jadi sekarang yang menguasai semua adalah pedagang. Pedagang mana bisa diatur-atur begitu saja sama pemerintah," kata Edhy.
Termasuk soal adanya gelombang arus PHK yang terjadi dan berpotensi berkelanjutan. Hal tersebut menurut ketua Komisi IV ini sebagai bentuk tidak sigapnya pemerintah menjaga kestabilan ekonomi.