Tradisi Oposisi Partai Gerindra Sejak Berdirinya
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Partai Gerindra meneguhkan komitmen berada di luar pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sikap berada di luar pemerintahan atau sering disebut sebagai oposisi telah dijalani partai pimpinan Prabowo Subianto itu selama sewindu, sepanjang sejarah partai.
Tahun ini, genap sewindu atau delapan tahun Gerindra berkiprah di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Partai Gerindra berdiri atau dideklarasikan pada 6 Februari 2008.
"Oposisi merupakan pilihan terbaik," kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 4 Februari 2016.
Muzani menegaskan, oposisi merupakan pilihan terbaik karena pemerintah memerlukan penyeimbang yang melakukan fungsi kontrol.
"Karena sebaik apa pun pemerintah, tetap memerlukan penyeimbang, dan pengontrol, untuk mengingatkan," kata dia.
Meski menjadi oposisi, Gerinda tetap akan bersikap konstruktif dan mendukung pemerintah bila program pemerintah benar-benar pro rakyat.
"Namun, kami juga meminta pemerintah legowo bila mana kritik yang disampaikan Partai Gerindra benar adanya," ujarnya.
Bertepatan momentum peringatan sewindu berdirinya, Partai Gerindra mengeluarkan 11 pernyataan sikap, sebagai berikut.
1. Menolak Revisi UU KPK
2. Perang Terhadap Terorisme
3. Revisi Undang-Undang Pilkada Serentak
4. Penyelesaian Karut Marut Masalah Pertanahan
5. Mendukung Pembentukan Pansus Pelindo II
6. Menolak Kebijakan Pemerintah yang Serba Impor
7. Hentikan Proyek Kereta Cepat
8. Keprihatinan Era Pasar Bebas
9. Keprihatinan Harga Pangan yang Terus Melonjak
10.Keprihatinan Nasib TKI yang Merana
11. Menolak RUU Pengampunan Pajak.