Akbar Curhat Tak Pernah Dilibatkan Selesaikan Konflik Golkar
- ANTARA/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id - Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung mengaku tidak pernah dilibatkan dalam menyelesaikan konflik internal Partai Golkar. Kini, Aburizal Bakrie dan Agung Laksono berhasil didamaikan oleh Jusuf Kalla.
"Sejak awal saya tak pernah disertakan dalam diskusi untuk mencari solusi konflik kedua kubu yang dimediasi Pak JK," kata Akbar di kantor Akbar Tandjung Institute, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu, 3 Februari 2016.
Menurut Akbar, pembicaraan untuk mencari solusi konflik dua kubu hanya melibatkan Jusuf Kalla. Padahal, tugas Dewan Pertimbangan dalam sebuah organisasi sifatnya memberikan saran kepada Dewan Pengurus Pusat, baik diminta atau tidak diminta.
Begitu juga dengan Golkar, di dalam AD/ART tertulis secara eksplisit bahwa DPP harus meminta saran dan pertimbangan Wantim.
"Kami tulus berikan pertimbangan, apa yang kami lakukan selama ini, tak ada orang DPP yang apresiasi, bahkan malah menegur kami. Orang DPP tak paham mengenai fungai Wantim, kalau dia paham AD/ART pasti tak mengkritik," ungkap Akbar.
Guna mengelola konflik, mantan Ketua DPR tersebut mengatakan bahwa seharusnya partai politik wajib memiliki manajemen konflik. Fungsinya adalah memetakan konflik yang bisa diterima oleh semua pihak.
"Manajemen konflik dalam parpol itu penting. Kalau kita bisa menemukan manjemen konflik yang baik, maka semua pihak harus memahami. Di Politik konflik tak dapat dihindari tapi ada juga konsesus," kata mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut.