Jaksa Agung Sebut Juga Ada 'SMS Hary Tanoe' ke Anak Buahnya
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Komisi III DPR RI melakukan Rapat Kerja dengan Kejaksaan Agung (Kejagung). Agenda rapat adalah membahas isu-isu hukum terkini. Namun ketika ditanya mengenai potensi pidana dalam surat Menteri ESDM kepada petinggi Freeport, Jaksa Agung HM Prasetyo tiba-tiba ingin membacakan sebuah pesan SMS ancaman yang menurutnya berasal dari Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesudibyo.
Ketika ingin ditegaskan lagi apakah SMS itu benar-benar asli berasal dari Hary Tanoe, Prasetyo, hanya menjawab singkat, "Saya mengatakan darinya," kata Prasetyo ketika ditemui di sela-sela rapat.
Politisi Partai Nasdem ini mengatakan SMS yang ia bacakan bersumber dari ponsel anak buahnya. Namun katanya, ia juga mendapat SMS ancaman serupa. "Di HP anak buah ada, di HP saya ada," ujar Prasetyo.
Namun Prasetyo mengaku belum pernah mengonfirmasi hal ini ke Hary Tanoe. Ia hanya yakin SMS ancaman itu berasal dari bos MNC Group itu. "Ya nggak pernah (konfirmasi)," katanya.
Sebelumnya, Jaksa Agung HM Prasetyo tiba-tiba membacakan sebuah SMS bernada ancaman yang disebutnya berasal dari Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo, saat rapat dengan Komisi III DPR, Rabu, 20 Januari 2015.
Ketika itu, Prasetyo mendapatkan pertanyaan seputar surat Menteri ESDM kepada petinggi Freeport tertanggal 7 Oktober 2015.
Namun bukannya menjawab pertanyaan itu, Jaksa Agung HM Prasetyo malah membacakan SMS yang menurutnya berasal dari Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo.
"Kita buktikan siapa yang salah dan benar. Siapa yang preman. Kekuasaan nggak akan langgeng. Catat saya pasti jadi pimpinan negeri ini. Indonesia akan dibersihkan," kata Prasetyo membacakan SMS itu. "Mengakunya dari Hary Tanoe."
Dikonfirmasi, Sekjen Partai Perindo Ahmad Rofiq mengaku tidak tahu benar tidaknya SMS itu berasal dari Hary Tanoe. Namun demikian, Rofiq menegaskan bahwa bukan gaya Hary Tanoe mengirimkan SMS semacam itu.
"Setahu saya, pak Hary itu enggak pernah yang gitu-gitu apalagi kepada pemerintah," kata Rofiq ketika dihubungi.