Yance Dukung Bupati Purwakarta Jadi Ketua DPD Golkar Jabar
- Jay Ajang Bramena.
VIVA.co.id - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Irianto MS Syafiuddin (Yance), menyatakan dukungannya terhadap kader Golkar Purwakarta, Dedi Mulyadi, untuk menjadi ketua DPD Golkar Jabar. Yance menilai, Dedi Mulyadi sebagai sosok yang mampu meneruskan perjuangan Partai Golkar Jawa Barat.
"Saya paham betul akan kapasitas Dedi Mulyadi. Karena selain saya kenal dia sebagai kader Golkar. Dedi juga sudah saya anggap sebagai adik saya sendiri," kata Yance di Purwakarta, Selasa, 19 Januari 2015.
Menurutnya, Dedi merupakan tokoh muda Golkar yang diharapkan bisa membangun Golkar Jabar dalam waktu lima tahun ke depan. Yance menegaskan, yang paling penting dan dibutuhkan Golkar saat ini adalah, seorang figur yang mampu memperbaiki internal dan eksternal partai.
"Saya anggap Dedi adalah sosok yang tepat untuk Golkar Jabar," tambah Yance.
Dedi Mulyadi mengaku mendapatkan dukungan dari mayoritas pengurus Partai Golkar di seluruh Jawa Barat untuk memuluskan langkahnya meraih kursi ketua DPD Golkar Jabar.
"Saat ini sudah ada berkas dukungan dari 25 DPD Partai Golkar di 25 kabupaten/kota di Jabar. Dua lagi DPD Golkar dari Kabupaten Cirebon dan Bekasi yang belum mendukung saya," ujarnya.
Dedi yang saat ini menjabat sebagai Bupati Purwakarta menjelaskan, selain dukungan pengurus Partai Golkar di 25 daerah, hal itu juga tidak lepas dari dukungan yang diberikan Ketua DPD Golkar Jabar yang dijabat oleh Irianto MS Syafiudin Yance setelah menilai Dedi merupakan salah satu kader Golkar yang diperhitungkan di Jabar.
"Itu juga berkat restu dari Pak Yance yang memuluskan jalan saya untuk menuju DPD Golkar Jabar. Karena bagaimanapun, beliau ini senior sekaligus sesepuh di Golkar. Selain itu, kami juga bersahabat bahkan sudah jadi keluarga," ujarnya.
Gelaran Musda Golkar Jabar sendiri sedianya akan digelar di Cirebon pada 21-22 Januari pekan ini. Namun, kemungkinan agenda itu batal dan dimundurkan. "Bagi saya itu tidak masalah karena mungkin ada kendala-kendala teknis sehingga agendanya harus mundur, tapi mundurnya juga tidak akan lama."
Laporan: Jay A Bramena