HNW PKS: Kabinet Jokowi Kental Nuansa Transaksional
Jumat, 8 Januari 2016 - 14:55 WIB
Sumber :
- Cahyo/Biro Pers-Setpres
VIVA.co.id
- Wakil Ketua Majelis Permusyawaran Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid menjelaskan reshuffle
kabinet sebagai hak politik Presiden Joko Widodo. Namun ia memberi catatan bila akan dilakukan
reshuffle
jilid II.
"Kalau saya boleh mengingatkan dulu Pak Jokowi waktu kampanye tegas menyampaikan akan membuat kabinet ahli, bukan kabinet transaksional," kata Hidayat di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat 8 Januari 2016.
Hidayat mengungkapkan pada waktu reshuffle jilid I dilakukan Presiden, Jokowi janji kampanye tersebut tidak terlihat. "Tetapi nuansa transaksionalnya sangat kentara," kata Hidayat.
Ia berharap bila reshuffle jilid II dilakukan Presiden Jokowi bisa merealisasikan janjinya. Sehingga janji politik saat kampanye bisa direalisasikan.
"Menurut saya mungkin beliau saat ini akan melaksanakan janjinya. Akan menghadirkan kabinet ahli. Kabinet profesional," ucap Hidayat.
Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menegaskan hanya dengan cara itu yang dapat meningkatkan kinerja kabinet. "Dan membuktikan janji Pak Jokowi kepada rakyat Indonesia," ujarnya.
Baca Juga :
Reshuffle Tak Pengaruhi Aturan TKDN
Baca Juga :
Aroma Politik dan Harapan Rakyat
"Kalau saya boleh mengingatkan dulu Pak Jokowi waktu kampanye tegas menyampaikan akan membuat kabinet ahli, bukan kabinet transaksional," kata Hidayat di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat 8 Januari 2016.
Hidayat mengungkapkan pada waktu reshuffle jilid I dilakukan Presiden, Jokowi janji kampanye tersebut tidak terlihat. "Tetapi nuansa transaksionalnya sangat kentara," kata Hidayat.
Ia berharap bila reshuffle jilid II dilakukan Presiden Jokowi bisa merealisasikan janjinya. Sehingga janji politik saat kampanye bisa direalisasikan.
"Menurut saya mungkin beliau saat ini akan melaksanakan janjinya. Akan menghadirkan kabinet ahli. Kabinet profesional," ucap Hidayat.
Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menegaskan hanya dengan cara itu yang dapat meningkatkan kinerja kabinet. "Dan membuktikan janji Pak Jokowi kepada rakyat Indonesia," ujarnya.
Baca Juga :
Saleh Husin: Reshuffle Jadi Titik Balik Perbaikan Ekonomi
Tugas besar tim ekonomi baru adalah mengurangi impor untuk produksi.
VIVA.co.id
6 Agustus 2016
Baca Juga :