Ketua MPR Terima Kunjungan MPS Muhammadiyah

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan
Sumber :

VIVA.co.id – Ketua MPR Zulkifli Hasan menerima pengurus Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Muhammadiyah, di ruang kerjanya, Lt. 9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Rabu 6 Januari 2015.

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir Sarankan Pemerintah Kaji Ulang Kenaikan PPN 12 Persen

Ketua MPS, Sularno, yang didampingi pengurus lainnya dalam kesempatan itu mengatakan bahwa lembaga yang dipimpinnya akan mengadakan rapat kerja nasional pada 9 April 2016 di Bandung, Jawa Barat. Rakernas itu dikatakan akan diikuti oleh seluruh MPS dari berbagai daerah.

Dikatakan bahwa MPS sekarang memiliki panti untuk pelayanan sosial sebanyak 380 yang tersebar di seluruh Indonesia. Sularno berharap apa yang dilakukan itu mampu memberi manfaat bagi ummat. Lembaga yang dipimpinnya itu memiliki program membangun shelter lansia di berbagai kota. Masalah lansia menurutnya sekarang menjadi perhatian yang luar biasa.

Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD, Ketua Umum Muhammadiyah Bilang Begini

Lansia sekarang menjadi hal yang diinvestasikan dan dibisniskan oleh lembaga-lembaga asing. Lembaga asing akan membangu shelter atau panti di Indonesia dan siap menampung para lansia yang dititipkan.

Dalam kesempatan itu, Zulkifli Hasan merasa senang dengan kehadiran pengurus MPS. Pria yang juga sebagai Ketua Umum PAN itu mengharapkan agar MPS lebih memperhatikan pentingnya lansia apalagi sekarang lansia dijadikan komoditas oleh investor dari luar dengan membangun sebuah tempat untuk menitipkan orang tua. Menurut Zulkifli Hasan ini merupakan perubahan budaya.

Muhammadiyah Luncurkan Produk AC yang Bikin Sejuk 'Dunia dan Akhirat', Berapa Harganya?

Untuk itu dirinya berharap pada MPS untuk meng-ugrade diri agar tujuannya sebagai pelayanan sosial, yakni memberdayakan lansia bisa tercapai. Ditegaskan oleh Zulkifli Hasan menitipkan orang tua pada panti adalah bukan budaya kita.

Dalam kesempatan itu, Zulkifli Hasan juga sangat menyayangkan sikap salah satu pengembang perumahan yang menutup jalan sehingga salah satu sekolah di Jogjakarta tidak memiliki akses untuk menuju ke sekolah. Apa yang dilakukan oleh pengembang itu menurutnya tak sesuai dengan Pancasila, apalagi anak-anak sekolah itu merupakan anak panti asuhan.

“Di mana keadilan dan peri kemanusiaan pengembang itu?” tanyanya dengan keheranan. 

Kuliah Umum Nasional Tentang Kesejahteraan Sosial di UMM

UMM Dorong Terjadinya Transformasi Manajemen Kesejahteraan Sosial di Indonesia

ransformasi kesejahteraan sosial perlu dilakukan untuk Indonesia ke depan. Sehingga seluruh stakeholder diharapkan bisa berkolaborasi dalam membangun kesejahteraan sosial

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024