PAN Mengaku Sudah Tegur Kadernya Soal Jatah Menteri
Selasa, 5 Januari 2016 - 12:45 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, mengaku sudah memberi peringatan kepada kadernya yang telah mengumbar meminta jatah menteri di Kabinet Kerja. Ini terkait isu perombakan kabinet (reshuffle) jilid dua dalam waktu dekat.
"Itu (jatah menteri)
offside
ya," kata Zulkifli di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Selasa 5 Januari 2016.
Ia mengklaim pernyataan kader PAN terkait jatah menteri dan reshuffle dari kader partai berlambang matahari terbit tersebut sebagai pernyataan pribadi dan bukan sikap resmi partai.
"PAN itu kan pengurusnya banyak, ada ratusan kalau ada satu agak nyeleneh ya tentu diingatkan," ujar Zulkifli.
Karena itu, ia pun memastikan telah memberikan peringatan kepada kader tersebut. "Oh jelas itu sudah diingatkan oleh partai pada 29 Desember sudah ditegur diingatkan," kata dia.
Menurut Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini, perombakan kabinet merupakn hak sepenuhnya presiden. Sebab itu, PAN enggan mencampuri hal tersebut.
"Kita tidak dalam posisi apa pun karena itu hak Presiden. Itu tidak patut karena bukan hak kita," katanya. (ren)
Baca Juga :
Begini Respons Negara Islam Terkait Sri Mulyani
Ia mengklaim pernyataan kader PAN terkait jatah menteri dan reshuffle dari kader partai berlambang matahari terbit tersebut sebagai pernyataan pribadi dan bukan sikap resmi partai.
"PAN itu kan pengurusnya banyak, ada ratusan kalau ada satu agak nyeleneh ya tentu diingatkan," ujar Zulkifli.
Karena itu, ia pun memastikan telah memberikan peringatan kepada kader tersebut. "Oh jelas itu sudah diingatkan oleh partai pada 29 Desember sudah ditegur diingatkan," kata dia.
Menurut Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini, perombakan kabinet merupakn hak sepenuhnya presiden. Sebab itu, PAN enggan mencampuri hal tersebut.
"Kita tidak dalam posisi apa pun karena itu hak Presiden. Itu tidak patut karena bukan hak kita," katanya. (ren)
Baca Juga :
PAN Minta Warga Surabaya Rela Lepas Risma ke DKI
PAN mencontohkan Joko Widodo, yang awalnya ditolak warga Solo.
VIVA.co.id
10 Agustus 2016
Baca Juga :