Ahmad Basarah Sebut Reshuffle Kabinet Mendesak
VIVA.co.id – Anggota DPR RI dari dua partai politik (parpol) menyatakan reshuffle kabinet jilid II sangat mendesak dan harus disegerakan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka yakni, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Pasalnya, selain tak juga menunjukan sebuah prestasi yang bagus juga kerap membuat kegaduhan.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP, Ahmad Basarah menilai tim ekonomi Kabinet Kerja belum menunjukkan prestasi bagus selama delapan bulan ini. Karena itu, Presiden Joko Widodo perlu mempertimbangkan untuk segera mereshuffle.
"Kami merasa cita-cita yang diusung Jokowi tidak didukung oleh kapasitas menteri yang ada, sehingga perlu ada reshuffle jilid II," ungkapnya kepada wartawan saat dihubungi, Rabu, 23 Desember 2015.
Menurut Ahmad, PDIP bertanggung jawab atas kinerja pemerintahan saat ini. Musababnya, Jokowi dan Jusuf Kalla diusung partai berlambang banteng moncong putih.
"Secara moral dan ideologi, kami bertanggung jawab. Jadi, ketika menteri-menteri belum menunjukkan keberhasilan, perlu ada reshuffle. Ini kebutuhan agar pemerintahan ini berjalan efektif," ucapnya.
Diamini Sekretaris Fraksi PAN, Yandri Susanto. Dia menyatakan, Presiden Jokowi diminta tak ragu melaksanakan rekomendasi Panitia Khusus (Pansus) Pelindo II DPR yakni, mencopot Menteri BUMN Rini Soemarno.
"Pak Jokowi enggak usah ragu (copot Rini, red). Orang 'dibackup' sama parlemen," ujarnya.
Lebih lanjut, Yandri menilai wajar rekomendasi pencopotan Rini yang diajukan oleh Pansus Angket Pelindo II. Yang ganjil baginya adalah sikap Presiden Jokowi yang masih menganggap Rini sebagai menteri bersih dan berprestasi.
"Ada apa nih Jokowi sama Rini? Kan sangat rigid kesalahannya di mana. Klaim dia bersih, hebat, ya faktanya enggak sesuai kenyataan. Sebaiknya Rini memang dicopot," ucap Yandri.