Yusril Minta Aliran Uang Riza Chalid untuk Capres Diusut
- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id - Pakar hukum Yusril Ihza Mahendra menilai pernyataan Muhammad Riza Chalid dalam rekaman yang diputar dalam sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) terkait aliran dana kampanye ke para Calon Presiden di pilpres 2014, harus diselidiki.
Menurutnya, aparat penegak hukum harusnya mendalami kesaksian Riza tersebut.
"Hal lain yang justru harus juga dijadikan perhatian aparat penegak hukum. Salah satunya ialah disebutkan dalam rekaman adanya uang Rp250 miliar yang disebut diberikan MR ke dua pasangan capres baik Jokowi-JK maupun Prabowo-Hatta," kata Yusril, dalam keterangan persnya, Jumat, 4 Desember 2015.
Bagi Yusril, pengakuan Riza tersebut harusnya diusut oleh aparat penegak hukum. Sebab, informasi itu menjadi penting karena menerima uang itu masuk dalam pelanggaran hukum.
"Sebab, kalau rekaman itu benar, jelaslah bahwa ini adalah pelanggaran hukum, dan bukan sekedar pelanggaran etik," kata Yusril.
Ketua Umum Partai Bulan Bintang itu melanjutkan, pengakuan MR bahwa ada Rp250 miliar itu mengalir ke tim Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta, menjadi penting diselidiki penegak hukum.
"Salah satunya kini terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden," kata Yusril.
Yusril menilai, sejumlah pihak mulai khawatir dengan terungkapnya hal baru ini. Apalagi, lanjut Yusril, Seskab Pramono Anung mengakui kalau yang di rekaman itu ada yang benar dan yang tidak benar.
"Hal-hal lain yang terungkap dalam sidang MKD oleh Pramono disebut sebagai "hiperbola". Apakah uang Rp250 miliar itu juga termasuk hiperbola seperti dimaksud Pramono?" kata Yusril.
Berikut petikan pembicaraan Novanto, Riza dan Maroef:
MR: Saya sama Pak Marciano. Aduh Pak Riza, jangan muncul, jangan muncul kata saya. Biarkan dia bantu Prabowo tapi jangan muncul. Pak, saya gak muncul susah Pak. Gimana muncul ketahuan.. Usahakan jangan muncul. Percaya omongan saya. Bener juga omongannya. Gua muncul di Polonia, puk puk puk langsung muncul di sosmed. Aduuuh saya lagi sama Prabowo dan hati. Ya udah mau apa, nasib.
SN: Nasib duit keluar banyak. Duit Pak. Itu saya lihat kasihan. Ngapain itu, udah. 50 M, 30 M. Begitu kita hitungin udah 500 M. Ngapain. hahahaa
MS: Lewat Pak
SN: Lewat Pak
MR: Padahal duit kalau kita bagi dua pak, hepi Pak. 250 M ke Jokowi JK, 250 M ke Prabowo Hatta, kita duduk aja. Ke Singapura, main golf, aman. hahahaa. Itu kan temen, temen semualah, Pak Susahlah. Kita hubungan bukan baru kemarin. Masak kita tinggal nggak baik. tapi kan sekarang udah gak ada masalah. Sudah normal. Gitu
SN: Saya ngomong sama presiden, ini Pak Bung Riza juga bantu. Oh ya ya itu dia kawan saya baik. hahaha
(ase)