Kelompok Relawan Jokowi Minta MKD Panggil Andrinof
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA.co.id - Ketua Kelompok relawan Jokowi-JK pada masa pilpres 2014 yang tergabung dalam SahabaT Menangkan Jokowi JK (STMJ), Gunawan, mendesak MKD agar memanggil dan meminta keterangan Andrinof Chaniago, mantan Menteri PPN/Kepala Bappenas.
Sebab, nama Andrinof muncul dalam transkrip dan rekaman pembicaraan soal dugaan pencatutan nama Presiden soal Freeport.
"Bahwa penting bagi publik mengetahui lebih dalam proses negosiasi Freeport yang berlangsung selama ini. Saat menjabat Menteri Bappenas, Andrinof sempat ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Ketua Tim Renegosiasi Freeport dan Pembangunan Papua," kata Gunawan dalam siaran persnya, Jumat, 4 Desember 2015.
Gunawan mengaku mendapatkan informasi bahwa dapat dipastikan Andrinof juga pernah coba dilobi oleh petinggi Freeport Indonesia maupun yang di Amerika, serta dilobi para pihak yang ada di dalam rekaman 'Papa Minta Saham'.
"Saya pikir biar tuntas kasus Freeport ini, MKD harus mengundang Andrinof untuk melihat rangkaian proses negosiasi yang dilakukan para pemburu saham Freeport ini," katanya.
Menurut dia, jika perlu DPR bentuk Pansus Negosiasi Freeport. "Ini skandal besar persis rekaman Watergate yang menjatuhkan Richard Nixon. Istilahnya Freeportgate lah. Mendiamkan ini harga sosialnya mahal."
Gunawan menyinggung soal pencopotan Andrinof sebagai menteri pada reshuffle kabinet beberapa bulan lalu. Padahal, bagi para relawan Jokowi-JK, Andrinof adalah tokoh yang sejak awal diharapkan menjadi palang pintu melawan agenda Neoliberalisme dan penggerak mewujudkan Trisakti.
"Bagi kami, Andrinof itu jelas komitmen "Merah Putih"nya. Tapi dengan munculnya kasus rekaman ini, dugaan kami selama ini seperti mendapat pembenaran bahwa dia diduga dicopot karena dilatarbelakangi intrik pembusukan oleh elite politik dan pejabat di sekitar istana yang bernafsu menguasai Freeport," ujar Gunawan.
Gunawan menyesalkan pencopotan Andrinof dalam reshuffle tersebut. Dia menduga, pencopotan itu karena ada intrik politik, sebab Andrinof dianggap sulit dikendalikan untuk mewujudkan bagi-bagi saham.
"Andrinof dikhawatirkan mempengaruhi keputusan Pemerintah soal perpanjangan Freeport. Dan Jokowi begitu naif terjebak dalam 'genderang' mereka membuka palang pintu dengan melepas Andrinof," ujarnya.
Menurutnya, relawan merasa aneh dengan pencopotan menteri yang dinilai publik berkualitas sementara yang dinilai jelek publik malah tetap bahkan dipromosi.
"Tapi menteri yang berjuang dan memasarkan dia untuk jadi gubernur hingga jadi presiden, dikenal memiliki track record integritas dan komitmen visi misi keteradilan energi untuk melindungi kepentingan sumber daya alam bangsa dari eksploitasi besar-besaran malah dicopot. Jokowi harus pahami falsafah Jawa istilahnya "becik ketitik olo ketoro"," katanya. (ase)