Setyo Novanto: Makin Dihantam, Jokowi Makin Nekat
- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id - Ketua DPR Setya Novanto dalam pembicaraan dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin dan pengusaha Muhammad Riza Chalid sempat membeberkan karakter Presiden Jokowi yang koppig atau keras kepala. Bagi dia, sifat itu akan membahayakan kepentingannya.
"Kadang-kadang dia kalau egonya ketinggian, ngerusak, Pak. Ngono, Pak. Makanya pengalaman-pengalaman saya sama dia, begitu dia makin dihantam, makin kencang dia. Nekat, Pak. Waah," kata Novanto seperti tertuang dalam transkripan rekaman versi utuh.
Soal Freeport, Jokowi dalam pembicaraan itu posisinya digambarkan menolak perpanjangan kontrak jika sejumlah syarat tidak dipenuhi perusahaan asal Amerika Serikat tersebut seperti pembangunan smelter atau pabrik pengolahan dan pemurnian logam. Riza pun menimpali Novanto. Dia menceritakan salah satu pengalamannya dengan Jokowi. "Saya kaget itu, Pak. Saya kan kenal Jokowi lama sekali, Pak," katanya.
Riza mengklaim, bersama mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono dan mantan Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol) yang kini Wakapolri, Komjen Budi Gunawan, mendorong Jokowi menjadi Capres. Seminggu sekali mereka rapat di rumah Hendro dengan Jokowi.
"Paling lambat dua minggu sekali, selama setahun sebelum capres Pak. Walaah alot Pak, saya suruh ganti baju. Wah, Pak ganti baju dong. Saya mengobrol sama Karni Ilyas, dia kan sosialis. Sosialis kok pengusaha, kalau sosialis. Itu bukan," kata Riza.
"Berbahaya Pak. Bahaya kalau dia selalu begitu. Ada lagi pengalaman saya Pak," kata Novanto yang kemudian secara panjang lebar bicara soal pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri.
(mus)