Pengamat: Aneh, Nama KIH Diubah Jadi P4

Jumat, 13 November 2015 - 11:49 WIB
Oleh :
Presiden Jokowi di Kantor Kepresidenan, Jakarta.
Presiden Jokowi di Kantor Kepresidenan, Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA/Yudhi Mahatma
Photo Mini 1
VIVA.co.id
- Pengamat Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio merasa aneh dengan pengubahan nama Koalisi Indonesia Hebat menjadi Partai-Partai Pendukung Pemerintah (P4). Hendri menganggap nama KIH lebih cocok ketimbang P4.


“Aneh ah, menurut saya akan tambah lucu nanti bila mereka mengktirik pemerintah, kan kebiasaan mereka mengkritik pemerintah,” ujar Hendri dalam pesan singkatnya pada Jumat, 13 November 2015.


Hendri memaparkan bahwa berdasarkan hasil survei nasional KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) menyebutkan bahwa KIH adalah faktor penghambat kinerja pemerintahan Jokowi JK. Hal ini juga karena dikarenakan banyaknya kritik yang dilontarkan kepada kinerja pemerintah.
Baca Juga :
Jokowi Serukan Kekuatan Islam Perangi Terorisme


Baca Juga :
Jokowi Yakin Target Tax Amnesty Tercapai
“Nah nanti kalo kritik pemerintah jadi P4&SP yaitu Partai Politik Pendukung Pemerintah Sekaligus Penghambat,” ujarnya.

Baca Juga :
Aroma Politik dan Harapan Rakyat

Hendri menduga adanya upaya pencitraan dari KIH dengan mengubah nama menjadi P4.  “Mendingan tetap KIH, tujuannya jelas untuk Indonesia Hebat, kalau P4 patut dicitrakan hanya kejar kekuasaan,” ujarnya.


Kamis malam, 12 November, elite KIH mengadakan rapat dengan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla yang salah satu agendanya adalah mengubah nama KIH menjadi P4.


Menurut Romahurmuziy Ketum PPP versi Muktamar Surabaya (Romy), dalam rapat itu disepakati diubah (KIH) namanya menjadi Partai-Partai Pendukung Pemerintah.

Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kamis malam, 12 November, elite KIH mengadakan rapat dengan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla yang salah satu agendanya adalah mengubah nama KIH menjadi P4.
Halaman Selanjutnya