Buka Mukernas MKGR, JK Ingatkan Pelemahan Ekonomi Bangsa
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Organisasi Masyarakat pendiri Partai Golkar, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), melakukan pelantikan pengurus periode 2015-2020 di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat malam, 30 Oktober 2015.
Selain dihadiri seluruh pengurus, pelantikan juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, Ketua DPR Setya Novanto, Ketua DPD Irman Gusman, Menteri Perindustrian Saleh Husin dan sejumlah sesepuh dan politisi Partai Golkar, seperti Fadel Muhammad, Fahmi Idris, Theo Sambuaga dan Zainal Bintang.
Setelah pelantikan, Wakil Presiden Jusuf Kalla langsung membuka Murakenas MKGR. Dalam sambutannya, JK meminta kepada seluruh pengurus dan anggota MKGR untuk mengabdikan diri kepada masyarakat demi kepentingan bangsa.
"Karena itulah MKGR dan organisasi yang mendirikan dan didirikan Golkar dapat terus membina masyarakat antara masa kegiatan politik. Mengisi, membina dan meningkatkan martabat dari anggotanya," kata JK di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat malam 30 Oktober 2015.
Selain itu, JK meminta kepada pengurus MKGR selalu aktif membawa masyarakat kepada situasi yang lebih baik. Sesuai keinginan bangsa, kemakmuran yang adil.
JK juga menyinggung masalah sulit yang sedang dialami bangsa ini. Menurutnya, seluruh masyarakat perlu bersama-sama bersatu dan memenangkan tantangan itu.
"Tantangan bersama, bangsa sedang mengalami pelemaham ekonomi. Karena itu kita harus bersatu meningkatkan fungsi ekonomi bangsa agar menjadi lebih baik," katanya.
Kemudian JK juga menambahkan, bahwa Partai Golkar telah memperlihatkan kerjasama itu. JK atas nama pemerintah menyampaikan terimaksihnya kepada Golkar.
"Golkar telah memperlihatkan rasa persatuan meski apapun perbedaannya. Sehingga pemerintah memiliki anggaran yang kuat. Dengan keputusan politik kebersamaan kita akan mencapai itu," kata JK.
MKGR bentuk garda bangsa
Sementara dalam sambutannya, Ketua MKGR periode 2015-2020, Roem Kono menyampaikan bahwa MKGR akan membentuk garda guna memberdayakan masyarakat demi menegakkan kedaulatan bangsa dengan ideologi Pancasila.
"Akan saya bentuk dari desa-desa. Kita akan bentuk pelopor garda nasional untuk mengawal kedaulatan rakyat," katanya.
Menurutnya, meski bangsa Indonesia sedang maju, tapi kemajuan sudah bergeser dari nilai luhur. Karena itu, dia akan mengajak seluruh pengurus dan anggota MKGR untuk kembali kepada nilai luhur bangsa.
"Memperkuat setia kawan, gotong royong dan nasionalisme. Dampak dari era globalisasi, memaksa kita melupakan nilai luhur bangsa," katanya.