Usung Mantan Napi, PKS Yakin Menang Pilkada Semarang
Senin, 12 Oktober 2015 - 15:39 WIB
Sumber :
- Fraksi PKS
VIVA.co.id
- Presiden Partai Keadilan Sejahtera M Sohibul Iman menyatakan, optimisme kadernya yang maju di Pilkada Serentak 2015 bakal memenangi persaingan pada 9 Desember mendatang.
Meskipun salah satu kadernya di Pilkada Semarang berpasangan dengan mantan narapidana.
"Kota Semarang merupakan target realistis kemenangan dari 60 persen kemenangan yang kita targetkan dalam Pilkada, " kata Sohibul Iman usai Seminar Deradikalisasi Umat Islam di Semarang, Jawa Tengah, Senin 12 Oktober 2015.
Dijelaskannya, dalam Pilkada serentak PKS mengusung 43 kader andalannya untuk bertarung memperebutkan kursi kepala daerah di sejumlah daerah Indonesia.
Khusus di Kota Semarang, PKS mengusung pasangan nomor urut 1 yakni pasangan Soemarmo HS-Zuber Safawi.
Soemarmo sendiri telah dikenal publik sebagai kandidat wali kota yang pernah terjerat kasus suap RAPBD 2010 dan dipenjara selama 2,5 tahun.
Sohibul sendiri mengaku sudah tidak mempermasalahkan ihwal menggandeng mantan napi dalam Pilkada. Sebab hal itu secara undang-undang tidak bermasalah.
"Saya rasa soal (calon mantan napi) itu sudah masuk konselasi dan masalahnya telah kami anggap selesai," kata dia.
Untuk itu, ia berharap kepada kontestan Pilkada serentak di Semarang agar melakukan perebutan posisi secara elegan. Ini dilakukan agar tidak menimbulkan kekacuan yang memunculkan bibit radikalisme.
"Makanya saya berharap kepada para penyelenggara pemilu supaya bersikap adil dan tidak memihak pada salah satu kandidat," kata dia.
Baca Juga :
Ahok Tak Sudi Disebut Petugas Partai
Baca Juga :
KPU Belum Putuskan Mekanisme Cuti Bagi Petahana
Dijelaskannya, dalam Pilkada serentak PKS mengusung 43 kader andalannya untuk bertarung memperebutkan kursi kepala daerah di sejumlah daerah Indonesia.
Khusus di Kota Semarang, PKS mengusung pasangan nomor urut 1 yakni pasangan Soemarmo HS-Zuber Safawi.
Soemarmo sendiri telah dikenal publik sebagai kandidat wali kota yang pernah terjerat kasus suap RAPBD 2010 dan dipenjara selama 2,5 tahun.
Sohibul sendiri mengaku sudah tidak mempermasalahkan ihwal menggandeng mantan napi dalam Pilkada. Sebab hal itu secara undang-undang tidak bermasalah.
"Saya rasa soal (calon mantan napi) itu sudah masuk konselasi dan masalahnya telah kami anggap selesai," kata dia.
Untuk itu, ia berharap kepada kontestan Pilkada serentak di Semarang agar melakukan perebutan posisi secara elegan. Ini dilakukan agar tidak menimbulkan kekacuan yang memunculkan bibit radikalisme.
"Makanya saya berharap kepada para penyelenggara pemilu supaya bersikap adil dan tidak memihak pada salah satu kandidat," kata dia.
Baca Juga :
PDIP Masih Cari Momentum Baik untuk Umumkan Cagub DKI
Alasannya, saat ini masih sibuk bicarakan cagub daerah lain.
VIVA.co.id
10 Agustus 2016
Baca Juga :