PDIP: Maaf ke Soekarno Bagian dari Pelurusan Sejarah
Selasa, 6 Oktober 2015 - 14:33 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA.co.id
- Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Masinton Pasaribu, menganggap pemerintah perlu menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga proklamator, Soekarno terkait tuduhan keterlibatannya dengan G30S-PKI. Dia mengatakan permintaan maaf ini bagian dari pelurusan sejarah.
"Sejarah harus diluruskan. Harus ada pelusuran sejarah. Di buku sejarah masih ada nama Soekarno yang dikaitkan dengan PKI," kata Masinton di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 6 Oktober 2015.
Baca Juga :
PDIP Masih Amati Dinamika Politik Jakarta
"Iya sih kalau saya bilang kurang cepat, harusnya kan bisa lebih tanggap," katanya.Ā Ā
[]
Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di MPR, Ahmad Basarah, menilai negara seharusnya meminta maaf kepada Presiden Indonesia pertama, Soekarno dan keluarganya. Alasannya, TAP MPRS XXXIII/1967 dicabut.
Menurut Basarah, Soekarno adalah korban peristiwa G30S karena akibat dari peristiwa tersebut kekuasaannya dicabut melalui TAP MPRS XXXIII Tahun 1967 tertanggal 12 Maret 1967 dengan tuduhan bahwa Presiden Soekarno telah mendukung G30S yang juga dituduhkan kepada Partai Komunis Indonesia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Iya sih kalau saya bilang kurang cepat, harusnya kan bisa lebih tanggap," katanya.Ā Ā