SBY: TNI Milik Semua Golongan
Senin, 5 Oktober 2015 - 15:44 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVa.co.id -
Tentara Nasional Indonesia hari ini, Senin, 5 Oktober 2015, genap berusia 70 tahun. Banyak pihak yang memberikan ucapan selamat dan doa tak terkecuali Presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono.
"Di hari yang bersejarah ini, saya ucapkan selamat hari TNI 2015. Semoga TNI makin kuat, tangguh dan modern di atas kepribadian dan jati dirinya," kata SBY melalui akun Twitter @SBYudhoyono, Senin, 5 Oktober 2015.
Baca Juga :
SBY Kaget Lihat Tubuh Kurus Mike Mohede
"Di hari yang bersejarah ini, saya ucapkan selamat hari TNI 2015. Semoga TNI makin kuat, tangguh dan modern di atas kepribadian dan jati dirinya," kata SBY melalui akun Twitter @SBYudhoyono, Senin, 5 Oktober 2015.
SBY menegaskan bahwa TNI berada di barisan terdepan dalam tegakkan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI serta dalam halau dan lumpuhkan ancaman negara. Menurutnya, dengan didukung oleh tumbuhnya ekonomi nasional, 5 tahun terakhir modernisasi dan pembangunan kekuatan TNI kita laksanakan secara signifikan.
"Revitalisasi industri pertahanan yang kita lakukan bisa produksi peralatan dan alutsista, termasuk kendaraan tempur lapis baja, sehingga tak harus impor," ujar SBY.
SBY mengemukakan, sesuai dengan cetak biru dan rencana strategis, penggantian dan penambahan alutsista modern tahap 1 menjangkau hingga tahun 2018. Dia berharap Presiden Jokowi bisa melanjutkan modernisasi TNI, termasuk peningkatan kesejahteraan prajurit, agar pertahanan negara kuat.
"Sebagai tentara profesional dan tentara nasional, TNI mesti setia kepada negara, jalankan amanah konstitusi dan hormati nilai-nilai demokrasi," kata Ketua Umum Partai Demokrat tersebut.
"Sebagai tentara pejuang dan tentara rakyat, TNI cinta dan dekat dengan rakyat, ikut serta dalam 'nation building' atas dasar sistem nasional yang berlaku," lanjutnya.
SBY menuturkan, TNI harus tetap netral dalam politik dan tidak melibatkan diri dalam politik praktis dan politik kekuasaan. "Ingat, TNI milik semua golongan," tegas SBY.
SBY mengatakan, militer harus menghormati otoritas sipil. Sebaliknya pemimpin sipil termasuk Presiden harus pula hormati otoritas militer. "Jangan saling mengintervensi," pesan SBY.
SBY menambahkan, reformasi TNI gelombang pertama telah dilakukan. Namun, transformasi menuju tentara yang kuat, modern dan dicintai rakyat harus tetap berlanjut.
"Dirgahayu TNI-ku, TNI-nya rakyat Indonesia. Selamat bertugas. Pengabdian, pengorbanan dan jasamu besar. Salam untuk prajurit dan keluarga," tutur SBY.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
SBY menegaskan bahwa TNI berada di barisan terdepan dalam tegakkan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI serta dalam halau dan lumpuhkan ancaman negara. Menurutnya, dengan didukung oleh tumbuhnya ekonomi nasional, 5 tahun terakhir modernisasi dan pembangunan kekuatan TNI kita laksanakan secara signifikan.