Trimedya PDIP: Komjen Buwas Korban Kekuasaan
- ANTARA FOTO
VIVA.co.id - Kabar tukar guling jabatan antara Komisaris Jenderal Budi Waseso dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Anang Iskandar beredar luas di media massa.
Menurut Wakil Ketua Komisi III DPR, Trimedya Panjaitan, tukar guling tersebut berbau politis.
"Ya, memang kasusnya ini muatan politis. Jadi mutasi Buwas bukan mutasi biasa, tapi mutasi ini akibat dari penanganan sebuah perkara. Ya, Buwas korban kekuasaan pusat-pusat bisnis," kata Trimedya ketika dihubungi, Jumat 4 September 2015.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini juga menyayangkan tidak adanya pembelaan dari internal Polri. Menurutnya, Komisi III akan membuat panitia khusus (pansus) Pelindo agar kasus yang ditangani oleh Budi Waseso tersebut bisa terus berjalan.
"Buwas korban dari penanganan kasus Pelindo. Dan Komisi III akan buat Pansus Pelindo. Agar kasus yang ditangani oleh Buwas bisa jalan terus," ujar Trimedya.
Selain itu, Komisi III juga akan segera mengundang Kapolri Jenderal Badrodin Haiti untuk membicarakan kejelasan nasib Budi Waseso. Jika Badrodin tidak bisa datang, maka Komisi III yang akan mendatangi kantornya.
"Kami juga akan mengundang Kapolri minggu depan untuk mempertanyakannya. Kalau Kapolri tidak bisa ke DPR, kami yang akan ke kantornya Senin atau Selasa. Karena kasus ini tidak boleh terjadi di kemudian hari. Bukan hanya di Polri, Kejaksaan juga begitu," kata Trimedya.
Seperti diketahui, Budi Waseso dicopot dari jabatannya sebagai Kabareskrim. Buwas dipindah menjadi Kepala BNN. Sebaliknya, Kepala BNN, Anang Iskandar diplot menggantikan posisi Buwas sebagai Kabareskrim. (ase)