Saran SBY untuk Presiden Jokowi Soal Atasi Krisis
Jumat, 28 Agustus 2015 - 22:20 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo
VIVA.co.id
- Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, pada
Jumat 28 Agustus malam ini memimpin Rapat Pleno Pengurus Pusat DPP Partai Demokrat di Cipanas, Jawa Barat. Rapat yang dihadiri oleh 325 orang pengurus harian DPP ini adalah dalama rangka persiapan menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak.
Dalam pengarahannya, SBY juga turut memberikan masukan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla untuk mengatasi krisis ekonomi yang tengah menjerat Indonesia. SBY mengatakan bahwa krisis tidak bisa diatasi dengan retorika-retorika ideologi.
Baca Juga :
SBY: Salah Saya Apa Disadap
Baca Juga :
Nama SBY Disinggung-singgung dalam Sidang Ahok
Dalam pengarahannya, SBY juga turut memberikan masukan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla untuk mengatasi krisis ekonomi yang tengah menjerat Indonesia. SBY mengatakan bahwa krisis tidak bisa diatasi dengan retorika-retorika ideologi.
"Tolong berhenti beretorika, retorika ideologis. Rakyat tidak membutuhkannya, mereka ingin barangnya ada, untuk membeli terjangkau. Harga tengah bergejolak, tapi dengan retorika enggak akan selesai masalah," kata SBY.
SBY berharap agar pemerintah segera lakukan stabilisasi harga. Mantan presiden RI ini juga meminta agar pemerintah menghentikan kebijakan yang akan mendorong inflasi.
"Pastikan
supply
kita, dengan distribusinya, cukup. Kalau cukup, maka harga tak akan terus naik," kata SBY.
Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) juga menjadi perhatian dari SBY. Untuk mencegah agar badai PHK lebih luas, SBY menyarankan agar pemerintah membantu memberikan insentif kepada perusahaan.
"Cegah bertambahnya gelombang PHK. Bantu perusahaan agar tak mudah PHK. Tolong jangan PHK, apa yang bisa dibantu? Insentif? Oke. Supaya perusahaan tidak berlomba-lomba PHK buruhnya," lanjut SBY. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Tolong berhenti beretorika, retorika ideologis. Rakyat tidak membutuhkannya, mereka ingin barangnya ada, untuk membeli terjangkau. Harga tengah bergejolak, tapi dengan retorika enggak akan selesai masalah," kata SBY.