PKS Ingatkan Jokowi Tak Banyak Akomodir Dubes Titipan

Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id
- Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini mengingatkan Presiden Jokowi agar tidak melihat kepentingan politik semata terkait pemilihan para calon duta besar. Menurut dia, dubes Indonesia di negara lain membawa misi sebagai perpanjangan tangan pemerintah Indonesia.


Sehingga, porsi diplomat karir dari Kementerian Luar Negeri seharusnya lebih besar, ketimbang orang-orang politik atau partisan untuk dipromosikan sebagai Dubes RI.


"Saya kira terlalu besar porsi politik sampai 30 persen. Diplomat karier harus lebih besar," kata Jazuli di gedung DPR RI, Jakarta, Jumat 28 Agustus 2015.


Jazuli tak menampik terpilihnya 33 nama calon Dubes RI yang diajukan ke DPR tak lepas dari berbagai masukan yang diterima Presiden Jokowi. "Namanya juga presiden harus berkomunikasi secara politik. Tetapi porsi diplomat non karir-nya jangan kebesaran. Jangan geser orang berprestasi di Kemenlu," ujar dia.


Selain itu, Jokowi juga dalam memilih dubes, jangan hanya melihat kepentingan politik semata dan mengakomodasi politik saja. Bagi Jazuli, seorang dubes harus punya kapasitas, integritas dan kemampuan berdiplomasi

Misi Rizal Sukma Jadi Duta Besar untuk Inggris

"Seperti komunikasi, kerja sama politik, ekonomi, sosbud. Itu yang paling penting,"  ucapnya.
Gerindra: Enam Calon Dubes Kurang Layak


DPR Tak Seragam Soal 33 Calon Dubes yang Diajukan Presiden
Sebaliknya kata Jazuli, jangan sampai persoalan pemilihan dubes ini justru mengganggu sistem rekrutmen diplomat karir yang sudah ada di Kemenlu. Sebab, 'kompromi' ini dinilai bisa memupuskan semangat para diplomat karir di Kemenlu untuk menunjukan kapasitasnya.


"Karena merasa percuma juga. Mereka merasa buat apa kami kerja serius dan semangat kalau pada akhirnya kami tersingkir oleh orang-orang, pengusul Dubes dari luar," papar Jazuli.


Dia menambahkan, kasus dubes titipan ini jangan sampai melemahkan semangat anak bangsa yang berkarir di Kemenlu, meskipun sebagai abdi negara mereka harus siap bertugas dimanapun. "Ketika orang sudah kerja dengan baik perlu ada reward dan kalau tidak baik perlu punishment. Reward bagus bagi mereka yang berprestasi," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya