DPR Bersikukuh Bangun Tujuh Ikon DPR

Jumat, 21 Agustus 2015 - 10:39 WIB
Oleh :
Ketua DPR Setya Novanto.
Ketua DPR Setya Novanto.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Photo Mini 1
VIVA.co.id
- Dewan Perwakilan Rakyat berambisi mewujudkan pelaksanaan tujuh proyek ikon DPR. Untuk itu, Ketua DPR Setya Novanto pun terus melobi pemerintah agar mau mengucurkan dana Rp1,6 triliun untuk pembangunan.


"Proses masih panjang. Kita cari jalan ke luar yang terbaik dengan situasi sekarang. Kita juga lihat situasi ekonomi kita juga harus ditingkatkan," katanya di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat 21 Agustus 2015.


Politisi Partai Golkar ini mengatakan bahwa dengan dibangunnya tujuh ikon DPR itu, akan memicu kinerja para anggota dewan. "Yang paling penting ini akan meningkatkan kinerja dewan. Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat," kata dia.


Baca juga:


Sebelumnya mantan Menteri Pembangunan Nasional/Kepala Bapennas, Adrinof Chaniago mengatakan pemerintah tidak menganggarkan pembangunan tujuh proyek DPR.


"Kita dalam membuat kegiatan itu kalau mau launching itu sesuatu yang sudah jelas. Setelah dikaji, setelah ketemu prioritasnya. Memang nggak ada di rencana," kata Adrinof di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 20 Agustus 2015.
Baca Juga :
Komisi VII Dukung Upaya Pemerintah Perkuat Pertamina


Baca Juga :
Pimpinan DPR Nilai Sudah Cukup Bukti Jadikan Ahok Tersangka
Baca juga:

Baca Juga :
Cita Citata Cabut Laporan terhadap Anggota DPR

Di tempat yang sama, Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga memastikan, sampai saat ini tidak ada surat persetujuan dari pemerintah.

"Saya yakin Menkeu dalam hal seperti ini akan berkonsultasi dengan Presiden atau dengan kami-kami, yang sehari-hari ada bersama Presiden. Sehingga kalau ada yang mengatakan bahwa apakah betul sudah menerima surat, terus terang saya tidak tahu," kata Pramono.



Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Saya yakin Menkeu dalam hal seperti ini akan berkonsultasi dengan Presiden atau dengan kami-kami, yang sehari-hari ada bersama Presiden. Sehingga kalau ada yang mengatakan bahwa apakah betul sudah menerima surat, terus terang saya tidak tahu," kata Pramono.
Halaman Selanjutnya