Wantimpres: Pembantu Presiden Harus Selesai dengan Hidupnya
- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVA.co.id - Dua anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Sidarto Danusubroto dan Sri Adiningsih, menghadap Presiden Joko Widodo, Senin 6 Juli 2015. Sidarto, yang juga politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini mengaku sudah memberikan semua masukan kepada Presiden.
"Bahas soal bangsa, semuanya (politik ekonomi), kita sudah tua-tua ini. Yang baik, yang jelek, kita laporkan semua," kata Sidarto, di Istana Negara Jakarta, Senin 6 Juli 2015.
Sidarto yang sempat menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat akhir periode 2009-2014 menggantikan Taufik Kiemas yang meninggal dunia, memberi masukan menyangkut pembantu dan orang-orang dekat Presiden.
"Pemerintahan Jokowi ini perlu membangun trust. Ini idealnya, kanan kiri Pak Presiden harus dibantu orang yang selesai dengan hidupnya," kata Sidarto.
Apakah itu berarti kurang trust-nya, Sidarto menolak menjawabnya. Termasuk, apakah Wantimpres juga memberi masukan soal reshuffle atau tidak, dia enggan membeberkannya.
"Trust itu luas sekali. Mencakup dalam dan luar negeri," kata Sidarto.
Baru-baru ini, isu reshuffle memang semakin menguat. Terlebih ketika Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, membeberkan adanya seorang menteri yang merendahkan posisi dan menghina Presiden.