Fraksi Hanura Tolak Dana Aspirasi
- ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
VIVA.co.id - Ketua Fraksi Partai Hanura DPR RI, Nurdin Tampubolon menyatakan, fraksinya menolak program Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP) atau yang dikenal dengan dana aspirasi.
Menurut dia, tugas anggota legislatif sesuai konstitusi hanya tiga, yakni legislasi, penganggaran dan pengawasan. "Hanura secara resmi melihat ini kurang pas," kata Nurdin di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis, 18 Juni 2015.
Terkait penolakan itu, Hanura mengeluarkan tujuh sikap. Pertama, Fraksi Hanura tidak mau terlalu jauh berdebat tentang penting tidaknya dana aspirasi karena tak ada urgensinya.
Kedua, pembangunan Dapil yang mengatasnamakan negara hanya untuk alat legislasi penggunaan uang negara adalah tindakan yang menyakitkan bagi nurani. Ketiga, Hanura sudah mulai membangun daerah pemilihan termasuk di wilayah yang belum ada anggota DPR dari Partai Hanura. Melalui program reses yang semua pembiayaan ditanggung fraksi dengan sumber dari hasil sumbangan seluruh anggota fraksi.
"Ini sebagai bentuk janji dan tanggung jawab partai terhadap rakyat," ujarnya menambahkan.
Keempat, Fraksi Hanura tidak ingin mengambil tugas yang bukan fungsi dari DPR, karena hanya akan menimbulkan masalah baru dan tumpang tindih program dengan pemerintah. Kelima, selain landasan hukum yang belum kuat, Fraksi Hanura menilai, program aspirasi ini belum menjadi prioritas. Mengingat selama ini setiap anggota DPR sudah difasilitasi dengan dana reses dan kunjungan Dapil dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat.
Keenam, Fraksi Hanura akan lebih fokus mengawal program pemerintah yang masih belum maksimal utamanya perlambatan ekonomi, menurunnya nila tukar uang serta harga sembako yang tinggi di mana daya beli masyarakat justru turun. Ini lebih penting untuk dicari solusinya. Ketujuh, Fraksi Hanura selalu mendukung setiap kebijakan pemerintah dalam upaya membangun bangsa dan negara demi tercapainya Nawacita.
"Atas pertimbangan di atas Fraksi Partai Hanura menolak dana aspirasi sebesar Rp20 miliar."
(mus)