Ruhut: Ada yang Danai Pasek Suardika
Rabu, 13 Mei 2015 - 14:21 WIB
Sumber :
- Antara/ Dhoni Setiawan
VIVA.co.id -
Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul membenarkan pertanda upaya pihak luar mengintervensi untuk memecah-belah partainya, sebagaimana diungkapkan Ulil Abshar Abdalla. Dia pun mengaku menengarai hal serupa.
Ruhut tak menyebut spesifik identitas atau pihak yang mencoba mengintervensi Demokrat. Dia hanya mencontohkan langkah politik seorang kader Demokrat I Gede Pasek Suardika dalam Kongres IV partai itu.
Baca Juga :
Partai Demokrat "Main Mata" dengan Pemerintah
Ruhut tak menyebut spesifik identitas atau pihak yang mencoba mengintervensi Demokrat. Dia hanya mencontohkan langkah politik seorang kader Demokrat I Gede Pasek Suardika dalam Kongres IV partai itu.
Dia mengamati, di antaranya, baliho dan spanduk bergambar muka Pasek yang bertebaran di banyak lokasi di sekitar arena Kongres. Alat-alat peraga itu, katanya, berbiaya mahal dan tak semua kader sanggup mengadakannya. Dia tak menghitung atau menaksir nilai biaya untuk membuat alat-alat peraga itu tapi yang pasti tak murah.
"Nah, kalian tentu sudah tahu (alat-alat peraga) itu ada yang mendanai, aku tak mau sebut nama. Tapi aku saja tak sanggup bikin baliho sebanyak itu," kata Ruhut di sela-sela Kongres di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 13 Mei 2015.
Ruhut keberatan menyebutkan pihak yang berusaha mengintervensi. "Yang jelas bukan PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan). Karena PDIP adalah sahabat kita (Partai Demokrat)."
Dia pun menolak menjawab dan hanya tertawa ketika didesak pertanyaan bahwa ada oknum partai politik dalam Koalisi Indonesia Hebat yang mendanai Pasek. "Ha-ha-ha..."
Legislator Partai Demokrat itu menganggap upaya pemecah-belahan itu telah gagal, karena seluruh unsur Partai bermufakat memilih Susilo Bambang Yudhoyono sebagai ketua umum. Baginya, itu cukup melegakan karena dia meyakini bahwa kini hanya SBY yang sanggup mempersatukan seluruh kekuatan Demokrat dan mencegah setiap upaya intervensi.
Semua pimpinan daerah Partai Demokrat, Ruhut mengklaim, memercayakan sepenuhnya kepada SBY untuk mengelola organisasi Partai, termasuk menyusun kepengurusan pusat. Soalnya, SBY adalah orang yang sangat mengerti rekam jejak kader sehingga pasti dapat memilah dan memilih orang yang tepat sebagai pengurus.
"Kami percayakan pada beliau (SBY). Beliau yang pasti sangat hati-hati dan tahu mana yang terbaik untuk Demokrat," ujarnya.
Tengara ada upaya intervensi Partai Demokrat mula-mula diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla di arena Kongres, kemarin. Menurutnya, modus operandi intervensi itu serupa dengan yang dijalankan terhadap Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan.
Dia membeberkan, awalnya dimunculkan satu atau dua kader untuk figur alternatif sebagai calon ketua umum lalu dibangun opini publik sekaligus menggalang kekuatan. Target antaranya ialah menciptakan konflik internal, muncul kongres atau musyawarah nasional atau muktamar, sampai terjadi kepengurusan ganda.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dia mengamati, di antaranya, baliho dan spanduk bergambar muka Pasek yang bertebaran di banyak lokasi di sekitar arena Kongres. Alat-alat peraga itu, katanya, berbiaya mahal dan tak semua kader sanggup mengadakannya. Dia tak menghitung atau menaksir nilai biaya untuk membuat alat-alat peraga itu tapi yang pasti tak murah.