Curhat Hatta Rajasa: Siapa yang Sebetulnya Berbohong?
- ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Dalam pidato pembukaan Kongres IV PAN di Bali, akhir pekan lalu, Amien menuding Hatta menggelar pertemuan dengan Presiden terpilih Joko Widodo di rumah Surya Paloh. Amien menuduh Hatta telah berbohong dengan pertemuan itu.
"Perlu saya jelaskan bahwa pertemuan itu benar adanya dan tak ada yang salah dengan hal itu," tulis Hatta melalui akun Twitternya @hattarajasa, hari ini.
Hatta beralasan, sebagai cawapres yang berkompetisi pada Pilpres 2014 lalu, ia merasa harus mengucapkan selamat kepada Jokowi-JK.
"Ini adalah perwujudan dari prinsip karakter ksatria yang saya yakini, bahwa sekeras apapun kompetisi, ujungnya haruslah berjiwa besar," kata Hatta.
Hatta membeberkan, ia menemui Jokowi pada 1 September 2014, bukan 30 September seperti yang dituduhkan Amien dalam pidato di Kongres IV PAN. Dalam pertemuan itu, Hatta mengaku ditemani Zulkifli Hasan dan Edi Yosfi.
"Saya hanya untuk mengucapkan selamat, tidak ada agenda lain, ataupun deal-deal apapun," tulisnya.
Melalui akunnya, Hatta membantah telah bermanuver dan berbohong. Sebab, sebelum bertemu dengan Jokowi, ia telah meminta izin petinggi Koalisi Merah Putih, dan akhirnya diperbolehkan.
"Hingga saat memimpin PAN, saya tetap konsisten berada di KMP, jadi tidak benar kalau saya dituduh berbohong," kata dia.
14) Sebelum saya memutuskan bertemu Presiden Jokowi, saya terlebih dahulu membicarakan dengan Idrus Marham, Sekretaris KMP.
— Hatta Rajasa (@hattarajasa) 2 Maret 2015
16) Kesimpulannya, kawan-kawan KMP tidak keberatan dan berprinsip bahwa silaturahmi politik hrs fleksibel, namun prinsip politik istiqomah.
— Hatta Rajasa (@hattarajasa) 2 Maret 2015
21) .......jika faktanya demikian, Ijinkan saya bertanya kepada Saudara Amien Rais, siapa sebetulnya yang berbohong?
— Hatta Rajasa (@hattarajasa) 2 Maret 2015
11) Saya bertemu Pak Jokowi tanggal 1 September 2014 bukan tanggal 30 September seperti ia tuduhkan dalam pidatonya.
— Hatta Rajasa (@hattarajasa) 2 Maret 2015