Sepak Terjang Risma, Wali Kota Pilihan Dunia

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini alias Risma.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVAnews - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyita perhatian jagat politik tanah air. Wali kota yang baru saja mendapatkan penghargaan dari The City Mayors Foundation sebagai wali kota pilihan di dunia untuk bulan Februari, dikabarkan akan mundur dari jabatannya.

Alasannya, banyak tekanan dan ada konflik internal di tubuh partai dalam pemilihan wakil wali kota yang menggantikan Bambang DH, wakil wali kota yang berpasangan dengan Risma saat pilkada langsung.

Risma menjabat Wali Kota Surabaya sejak 28 September 2010. Terpilihnya Risma membuat sejarah perpolitikan di Surabaya. Dia adalah wanita pertama yang terpilih menjadi wali kota Surabaya.

Bahkan, Risma juga tercatat sebagai wanita pertama di Indonesia yang dipilih langsung menjadi wali kota melalui pemilihan kepala daerah sepanjang sejarah demokrasi di Indonesa paska reformasi 1998.

Sederet prestasi ditorehkan Risma. Jabatan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) dan Kepala Perencanaan Kota Surabaya yang pernah dipegang hingga 2010, membuat Risma tahu betul apa yang harus dilakukan untuk Surabaya.

Menyulap Surabaya jadi kota asri

Harapan Baru Warga, KEK Lido Katalisator Perekonomian Daerah Sekitar

Kota Surabaya yang dulu kumuh dan kotor, disulap Risma menjadi lebih asri, lebih hijau dan lebih segar. Sejumlah taman kota dibangun.

Pemugaran taman Bungkul di Jalan Raya Darmo dengan konsep all-in-one entertainment park, taman di Bundaran Dolog, Taman Undaan, serta taman di Bawean, dan tempat lainnya yang dulu mati, sekarang tiap malam ramai dikunjungi warga Surabaya.

Setidaknya, ada sebelas taman besar di Surabaya lengkap dengan fasilitas olah raga, akses Wifi, termasuk perpustakaan. Motto 'satu jiwa satu pohon' benar-benar dicamkan Risma. Ia bersama masyarakat mensponsori penanaman 5.000 pohon bakau di sepanjang pantai.

Di bawah kepemimpinannya, Kota Surabaya meraih tiga kali piala adipura berturut-turut, yaitu tahun 2011, 2012, dan 2013 kategori kota metropolitan.

Selain itu, kepemimpinan Tri Risma juga membawa Surabaya menjadi kota yang terbaik partisipasinya se-Asia Pasifik pada tahun 2012 versi Citynet atas keberhasilan pemerintah kota dan partisipasi rakyat dalam mengelola lingkungan.

Pada Oktober 2013, Kota Surabaya memperoleh penghargaan tingkat Asia-Pasifik, yaitu Future Government Awards 2013 di 2 bidang sekaligus, yaitu data center dan inklusi digital menyisihkan 800 kota di seluruh Asia-Pasifik.

Di bawah tangan dingin Risma, Pemkot Surabaya juga berhasil mendorong masyarakat untuk menghasilkan produk berbasis tanaman bakau, seperti bakau batik, sirup dan produk makanan bakau lainnya. Pemkot juga juga telah mulai program pertanian perkotaan dengan memberikan penyuluhan, benih dan alat-alat pertanian.

Usaha menutup "Gang Dolly"

Heboh Pengakuan Netizen Tentang Sikap Dian Sastro dan Raisa: Dia Gak Nice Sama Kita yang Kerja di Hospitality!

Pada bulan puasa 2012, Risma menggelar silaturahmi sekaligus buka puasa bersama dengan warga lokalisasi Dolly. Acara digelar di rumah dinasnya. Acara itu dihadiri 200 lebih penghuni lokalisasi.

Tujuan dari acara itu, memohon agar para pekerja seks komersial (PSK) beralih profesi. Bahkan, Pemerintah Kota Surabaya bersedia memberikan modal bagi para PSK untuk memulai hidup baru.

"Sudah banyak ulama dan tokoh agama mendesak saya menutup tempat ini. Sekali lagi saya mohon kepada panjenengan (Anda, red) semua meninggalkan pekerjaan ini. Saya dan Pemerintah Kota Surabaya, bismillah, siap membantu dan memfasilitasi panjenengan semua," kata Risma merayu.

Meski rayuan sang wali kota sampai saat ini belum sepenuhnya berhasil, namun lambat laun suasana lokalisasi terkenal itu tidak seramai dulu.

Sebagai catatan, tahun 2010, ada sekitar 3.000 PSK beroperasi di gang itu. Tahun 2011 turun jadi 2.500 PSK. Pada 2012 tersisa 580 PSK. Mungkin pada akhirnya nanti, bujukan sabar keibuan Risma pada para PSK Dolly itu berbuah manis.

Trik berantas korupsi

Dalam menjalankan sistem pemerintahannya, Risma tak lagi menggunakan secarik kertas untuk menentukan kebijakan atau menjalankan proyek pembangunan. Semua dilakukan secara online.

Risma sadar, dengan APBD yang terbatas, tapi dia tetap berusaha agar bisa melayani masyarakat Surabaya sebaik-baiknya.

"Kami mengelola itu semua dengan sistem e-budgeting. Jadi sudah melalui online semua," ujar Risma dalam diskusi Membangun Pelayanan Publik yang Profesional dan Antikorupsi di Kementerian Hukum dan HAM, Senin, 23 Desember 2013.

Dengan sistem elektronik online tersebut, Risma mengaku lebih mudah mengontrol pengeluaran dinas-dinas. Sistem ini diterapkan pada seluruh sektor. Mulai dari kesehatan, pendidikan, perbaikan jalan, pajak, sampai kenaikan pangkat pegawai.

"Data orang miskin yang mau berobat, mereka cukup menekan sidik jari. Keluarlah data apa benar dia miskin dan bisa langsung diobati. Itu meningkatkan derajat mereka," katanya.

Sistem elektronik itu juga digunakan untuk mencegah praktik suap dan korupsi. Melalui sistem tersebut, ia acap kali memangkas oknum-oknum yang suka meminta biaya dalam proses tender proyek dan lainnya. Kalau pakai tender, maka otomatis masuk ke sistem e-government.

Risma menilai, perencanaan dengan kepala dinas penting karena masuk ke e-performance masing-masing dinas. Selain itu, kini dinas memiliki sistem standar kontrak yang tidak mungkin melanggar hukum. "Karena sudah dikonsultasikan dengan ahli hukum," ujar Risma.

Untuk mengontrol proyek, ada sistem e-controlling. Biasanya, warga akan melayangkan protes lewat pesan singkat (SMS) sehingga memudahkannya untuk melakukan pengawasan. "Saya bisa segera minta cek ke lapangan, benar nggak laporan itu," ucapnya.

Setiap kinerja pegawainya, harus dibuatkan laporan. Jika tidak, maka tidak akan dapat insentif yang disebutnya uang kinerja. "Kalau dia telat, harus bikin laporan. Jadi tidak ada lagi sama rata sama rasa. Tergantung dari kinerja mereka," katanya.

2 Pengendara Motor yang Keroyok Kajari Kediri Berujung Lepaskan Tembakan Ditangkap Polisi
Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo (tengah).

Pesan Natal 2024, Uskup Agung Jakarta Harap Indonesia Jadi Tempat Lahirnya Pemimpin yang Melayani

Menurut Uskup Agung, semangat melayani itu sangat relevan untuk membawa bangsa Indonesia menuju cita-cita kemerdekaan yang sejati.

img_title
VIVA.co.id
25 Desember 2024