"Koalisi Perlu Dirintis dengan Buka Puasa Bersama Dulu"
Jumat, 12 Juli 2013 - 18:39 WIB
Sumber :
- Antara/Saptono
VIVAnews
- Politisi Partai Golkar, Hajriyanto Y Thohari, berpendapat bahwa berkoalisi, adalah sebuah keniscayaan setiap partai politik. Sebab, dengan adanya peraturan presidential threshold (PT) yang mencapai 20 persen dalam Undang-Undang Pilpres, mengharuskan semua partai politik menjajaki dan berkoalisi dengan partai lain.
"Konstitusi itu menyebutkan capres diajukan parpol dan gabungan. Nah ini kan perlu dilakukan komunikasi," kata Hajriyanto di Gedung DPR, Jumat 12 Juli 2013.
Baca Juga :
PDIP Ungkit Kegagalan Bobby Nasution Bangun Stadion Teladan di Medan: Janji Jangan Pilih Saya Lagi
"Konstitusi itu menyebutkan capres diajukan parpol dan gabungan. Nah ini kan perlu dilakukan komunikasi," kata Hajriyanto di Gedung DPR, Jumat 12 Juli 2013.
Menurut dia, daripada partai politik sibuk dan berkukuh menurunkan ambang pencalonan presiden ini, lebih baik pimpinan parpol melakukan komunikasi untuk dapat sebuah koalisi. "Bukan hanya oleh Golkar saja. Untuk membicarakan sesuatu yang sangat serius, diperlukan dengan pendahuluan, perlu prolog, kontak-kontak, pertemuan-pertemuan, bersamaan dengan seremoni tertentu, sahur, buka puasa, lalu dilanjutkan dengan obrolan serius," kata dia.
Di situlah, kata Hajriyanto, terjadi sebuah ruang negosiasi politik. Dengan cara itulah, kata dia, kehidupan politik tidak terlalu kompleks. "Kita kan ingin memperkuat sistem presidensial, maka tidak ada cara lain jumlah partai sederhana. Satu-satunya jalan keluar adalah dengan koalisi, ini perlu ada komunikasi dan konsultasi," ujar dia.
Golkar sendiri, kata Hajriyanto, sudah melakukan komunikasi dengan semua partai politik. Baik dari partai yang berideologi kebangsaan, atau keagamaan. "Bulan Ramadan jadi momentum," kata dia.
Termasuk, kata dia, melakukan komunikasi secara periodik dengan PDIP. Meskipun, kata dia, belum sampai pembicaraan yang lebih substantif. "Semua elite melakukan kontak dengan jalur masing-masing. Sampai nanti ketemu kesepakatan-kesepakatan," kata dia. (sj)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut dia, daripada partai politik sibuk dan berkukuh menurunkan ambang pencalonan presiden ini, lebih baik pimpinan parpol melakukan komunikasi untuk dapat sebuah koalisi. "Bukan hanya oleh Golkar saja. Untuk membicarakan sesuatu yang sangat serius, diperlukan dengan pendahuluan, perlu prolog, kontak-kontak, pertemuan-pertemuan, bersamaan dengan seremoni tertentu, sahur, buka puasa, lalu dilanjutkan dengan obrolan serius," kata dia.