Mundur, Ketua DPW Kaltim Bakar Atribut Nasdem

Ketua DPW Nasdem Kalimantan Timur mengundurkan diri.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikram
VIVAnews -
Pertama di Jawa Barat, Immigration Lounge Buka di Grand Metropolitan Mall Bekasi
Prahara di Partai Nasdem masih berlanjut. Setelah Ketua DPD Nasdem Balikpapan, Rahmansyah Kadrie, mengundurkan diri, siang kemarin. Kini giliran Ketua DPW Kalimantan Timur, Hamdani, juga mundur dari partai pimpinan Surya Paloh tersebut.
Penampakan Luka di Wajah Gianluigi Donnarumma karena Diinjak oleh Lawan

Hamdani bersama dengan sejumlah pengurus DPW Kaltim mundur dari partai yang baru saja lolos verifikasi itu. Hamdani mundur dari Nasdem setelah dia menerima surat keputusan dengan Nomor: ISTIMEWA - 1/PK/DPP - NasDem/II/2013 tentang penonaktifan dirinya.
Oknum Polisi di Sumenep Emosi hingga Tantang Carok Warga, Begini Duduk Perkaranya


Hamdani sudah menerima surat penonaktifan itu. Terhitung sejak Kamis hari ini, 21 Februari 2013, dia tak lagi menjadi ketua partai. Bersamaan dengan datangnya surat penonaktifan dirinya, Hamdani juga langsung menyatakan mundur dari Partai Nasdem.

"Alasan saya mundur adalah, Nasdem kini dikuasai oleh orang-orang otoriter, tidak memiliki kemampuan mengelola organisasi partai dan tidak memiliki jiwa kepemimpinan," kata Hamdani, di depan Sekretariat DPW Nasdem Kaltim, Jalan Teuku Umar.

Menurut dia, sudah tidak ada lagi restorasi gerakan perubahan di partai itu. Sudah tidak ada lagi idealisme politik gagasan. "Semua sudah mati. Sekarang, tersisa gerakan politik kepentingan dan transaksional," tuturnya.

Bersamaan dengan penyerahan surat pengunduran diri Hamdani di Sekretariat DPW Nasdem dia juga menyerahkan atribut partai berupa seragam dan bendera.

Tak hanya menyerahkan atribut partai, Hamdani bersama puluhan orang yang menyatakan mundur dari Nasdem bahkan membakar atribut tersebut. Mereka membakar sembari mengungkapkan kekecewaan terhadap gerakan pembaruan Nasdem yang nyatanya, menurut mereka, telah keluar dari koridor.

Partai Nasdem sendiri menanggapi dingin banyaknya kader dan pengurus partai yang mengundurkan diri.

"Pengurus partai bertugas mengurus orang, bukan minta diurus. Itu sudah konsekuensi. Untuk jadi pengurus butuh proses dan kematangan diri. Mentalitas beberapa orang mungkin tidak begitu," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Nasdem, Ferry Mursyidan Baldan, kepada VIVAnews.

Ferry mengatakan, partainya tidak khawatir menghadapi pengunduran diri massal para pengurus dan kader Nasdem itu, baik di tingkat pusat maupun daerah.

"Mungkin ini jalan terbaik bagi partai untuk menemukan pengurus yang lebih tangguh dan berkualitas, yang mau mengurus orang dan bukannya meminta orang mengurus diri mereka," ujar mantan politisi Golkar itu.
Ilustrasi HIV/AIDS.

Kelompok Usia 20-24 Tahun, Tempati Jumlah Pengidap HIV/AIDS Terbanyak Kedua di Indonesia

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2022 mencatat, kelompok usia 20-24 tahun menempati jumlah pengidap HIV/AIDS kedua terbanyak di Indonesia hingga mencapai 16,1 persen

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024