Anas Urbaningrum Sedang Baca Kisah Sengkuni
Kamis, 7 Februari 2013 - 07:33 WIB
Sumber :
- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews
- Sejumlah petinggi Partai Demokrat mendesak Anas Urbaningrum mundur dari posisi ketua umum partai karena dinilai gagal menyusul anjloknya elektabilitas Demokrat seperti ditemukan dalam survei Saiful Mujani Research and Consulting. Merespons itu, Anas kemudian sempat memasang status 'Politik Para Sengkuni' di BlackBerry Messengernya.
"Saya sedang membaca kisah Mahabarata. Belum selesai. Ada sebagian cerita tentang Sengkuni. Nanti kalau udah selesai, saya baca kisah Mahabarata, saya ceritakan semua," kata Anas usai peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Masjid Al Amin, Komplek Perumahan DPR RI, Kalibata, Jakarta, Rabu 6 Februari 2013 malam.
Anas menolak lebih jauh siapa yang dia maksudkan mirip dengan karakter Sengkuni. Dia mengaku belum tuntas membaca kisah tersebut.
"Nanti kalau sudah selesai saya ceritakan semuanya, Mahabharatanya, Sengkuninya," ujarnya.
Baca Juga :
Soal Kasus Ibu dan Anak Jadi Korban Pinjol, Menteri PPA Lakukan Koordinasi dengan Kemenkomdigi
Baca Juga :
Beruntungnya Pengguna Telkomsel, Cuma dengan Nomor HP dapat Diskon Hotel dan Tiket Pesawat
Selain itu, dia juga membantah tengah galau. "Sehari itu, besok status saya adalah Milad HMI, masa Milad HMI status galau. Status itu tergantung hari itu kan," ucapnya.
Seperti diketahui, Sengkuni adalah salah satu tokoh atau karakter dalam kisah Mahabarata. Sengkuni menjadi tokoh antagonis, tukang adu domba dan pendukung kelompok Kurawa dalam menjatuhkan Pandawa.
Partai Demokrat memang tengah diterpa gonjang-ganjing. Salah satu sebab adalah elektabilitas yang terus merosot menjadi alasan pihak-pihak di internal partai menyuarakan Anas harus mundur. Posisi Anas yang disebut-sebut tersangkut kasus Hambalang juga dianggap menjadi beban partai. (adi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Seperti diketahui, Sengkuni adalah salah satu tokoh atau karakter dalam kisah Mahabarata. Sengkuni menjadi tokoh antagonis, tukang adu domba dan pendukung kelompok Kurawa dalam menjatuhkan Pandawa.