Yuddi Chrisnandi: Demokrat 'Naksir' Al-Zaytun
- Antara/ Yusran Uccang
VIVAnews - Politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Yuddi Chrisnandi mengatakan isu kedekatan Wiranto dengan pesantren Al-Zaytun tak berdasar. Menurut dia, isu itu sengaja disebar untuk merubah afiliasi politik pesantren pimpinan Panji Gumilang tersebut.
"Ini kan seperti psy-war supaya Al-Zaytun mengubah garis politiknya,' kata Yuddi saat berbincang dengan VIVAnews.com, Rabu 4 Mei 2011.
Menurut Yuddi, pada dasarnya Al-Zaytun adalah salah satu pendukung Partai Golkar. Sehingga, pada pemilihan umum 2004, pasangan presiden dan wakil presiden yang diusung Golkar waktu itu, Wiranto-Solahudin Wahid menang di Al-Zaytun. "Karena Wiranto kan calonnya Golkar dan pemilu-pemilu sebelumnya juga kan Al-Zaytun itu Golkar,' kata dia.
"Golkar itu kan (dulu) partai pemerintah, jadi Al-Zaytun ini mendukung pemerintah sebenarnya kan."
Namun, kondisi politik di Indonesia saat ini telah berubah. Golkar, bukan lagi sebagai partai penguasa. Sekarang, Demokrat lah yang menjadi 'partai pemerintah'. "Sekarang pemerintahnya Demokrat dan Al-Zaytun masih Golkar," kata dia.
Meski dituding sebagai basis gerakan Negara Islam Indonesia (NII), Al-Zaytun tampaknya justru menarik perhatian banyak partai. Pasalnya, Al-Zaytun memiliki ribuan santri dan banyak jaringan yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia. Sebuah potensi menarik buat partai politik untuk kantung perolehan suara dalam pemilihan umum.
Yuddi pun menuding jika isu-isu yang dianggapnya tak berdasar itu sengaja dikeluarkan untuk mendapatkan suara Al-Zaytun dalam pemilu mendatang. Mantan politisi Golkar yang menyeberang ke Hanura itu mengatakan Demokrat ingin menggantikan posisi Golkar di Al-Zaytun. "Mungkin saja Demokrat ingin Al-Zaytun jadi Demokrat. Ya bicara saja terus terang, tidak usah tembak sana tembak sini," kata dia.
"Ini kan seperti politik belah bambu untuk bisa masuk. Kalau mau masuk, ya masuk sajalah, tidak usah pakai tuding sana tuding sini. Ya rebutlah supaya dia bersimpati pada partai politik pemerintah."
Sebelumnya dikabarkan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Sekjen Demokrat Edhy Baskoro, dan sejumlah petinggi Partai Demokrat belum lama ini mengunjungi Pondok Pesantren Al-Zaytun. Demokrat bahkan mengakui telah memberikan sumbangan dana ke pesantren ini. (eh)