Demokrat Bantah Terkait Kasus Sesmenpora
- Antara/ Yudhi Mahatma
VIVAnews - Pengurus Partai Demokrat gerah dikaitkan dengan kasus suap Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Wafid Muharram. Partai inipun angkat suara atas isu yang mengaitkan petinggi partai dalam kasus yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.
"Tidak ada sama sekali keterlibatan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kasus itu," kata Ketua DPP Demokrat Bidang Hukum Benny Kabur Harman dalam jumpa pers di DPR, Jumat 29 April 2011.Â
Benny menyentil analis sejumlah intelektual, politikus, dan aktivis antikorupsi. Dia menilai pandangan yang mengaitkan kasus tersebut dengan petinggi Demokrat merupakan analisis imajinatif. "KPK memeriksa berdasar fakta hukum, jangan berdasar asumsi imajinatif tadi," katanya. Dia pun meminta KPK menggunakan prinsip hukum KUHP dan UU KPK dalam selesaikan perkara tersebut.
Demokrat, kata Benny, telah menginvestigasi secara internal dan meminta klarifikasi sejumlah petinggi yang disebut-sebut terkait kasus tersebut. "Begitu peristiwa ini, DPP kumpulkan petinggi partai terkait. Klarifikasi misalnya sesmenpora terkait menterinya, jawabnya tegas tidak. Begitu juga petinggi yang lain," ujarnya.
"Menpora, sebelum kita tanya juga sudah mengklarifikasi pada publik. Bendahara sudah diklarifikasi. Saya juga dimintai klarifikasi."
Tak sungkan-sungkan, Benny kemudian menyebut pihak yang dinilai mengeluarkan analisis imajinatif, yakni aktivis antikorupsi MAKI dan pengacara Rosa Manullang. "Kalau KPK tidak bekerja imajinasi, ada bukti. Yang imajinatif itu yang mengait-ngaitkan. Kalau bisa tunjukkan bukti ada uang masuk rekening petinggi Demokrat, baru," ujarnya.
Dalam jumpa pers itu, Benny ditemani koleganya yang duduk di Komisi Hukum DPR Edy Sitanggang. Dalam kesempatan itu, Edy membantah Bendahara Demokrat M Nazarudin terkait kasus tersebut. Menurut dia, pernyataan bekas pengacara Rossa tidak berdasar. Dia juga membantah Nazarudin menekan Rossa agar memecat Kamarudin.
"Sama sekali tidak betul, Partai Demokrat secara kepartaian, tidak intervensi apalagi mengancam-ancam siapapun," katanya.
Menurutnya, Demokrat tidak terusik "nyanyian" Kamarudin yang dinilai sebagai suara sampah. "Dia coba mengaitkan secara imajinatif saja," katanya.
Kamarudin mengaku diancam dan ada tekanan? "Kami tidak tahu," katanya. (sj)