Staf Khusus Menteri Transmigrasi Jadi Bendahara Umum Partai Demokrat 2025-2030
Jakarta, VIVA - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menunjuk Irwan Fecho sebagai Bendahara Umum (Bendum) Partai Demokrat periode 2025-2030. Kini, Irwan Fecho menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Transmigrasi atau Juru Bicara Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara.
Penunjukan itu disampaikan AHY saat mengumumkan struktur kepengurusan DPP Partai Demokrat periode 2025-2030 di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, pada Minggu, 23 Maret 2025.
"Sedangkan untuk bendahara umumnya adalah Bung Irwan Fecho," kata AHY.
Anggota Komisi V DPR RI Irwan Fecho. Foto: Oleh DPR.
Irwan Fecho menggantikan sosok Renville Antonio, yang meninggal dunia akibat kecelakaan mobil di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pada Jumat, 14 Februari 2025.
Diketahui, Partai Demokrat belum menunjuk Bendahara Umum yang baru pasca meninggalnya Renville Antonio, sampai pada Kongres Partai Demokrat beberapa waktu lalu.
AHY mengatakan, Irwan Fecho akan mengemban tugas yang berat selaku bendahara umum. Dia berharap Irwan dapat menggantikan sosok Renville Antonio dengan baik.
"Bung Irwan, tugas berat untuk menggantikan sosok almarhum Renville Antonio. Semoga bisa melanjutkan apa yang telah dijalankan oleh almarhum Renville Antonio," jelas dia.
Dalam kesempatan itu, AHY juga mengumumkan susunan Wakil Bendahara Umum di antaranya Sabam Sinaga, Eka Putra, M Oki Isnaini, Lasmi Indrayani, Hendrik Sitompul, Tatyana Sentani Sutara.
Selain itu, ada juga Edwin Janerli Tanjung, Steven E Rumangkang, Abdul Muna Algozali, Felix Soesanto yang masuk jajaran Wakil Bendahara Umum Partai Demokrat.
Sebelumnya diberitakan, Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Renville Antonio dikabarkan meninggal dunia setelah mobil yang ditumpanginya mengalami kecelakaan di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pada Jumat, 14 Februari 2025.
"Berita Duka Cita: Bendahara umum DPP PD : Mas Renville Antonio meninggal dunia karena kecelakaan di Situbondo. Mohon doanya semoga Husnul Khotimah," isi pesan berantai yang tersebar di sejumlah grup WhatsApp di Surabaya.