Pesan Singkat Prabowo Ini Bikin AHY Tersentuh Ketika Partainya Mau Dibegal
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, mengungkit pesan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, saat partainya hendak dibegal. Politisi yang akrab disapa AHY itu juga mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga tidak setuju dengan upaya pembegalan partai itu.
Saat itu tahun 2021, ada upaya merebut Demokrat dari kepemimpinan AHY. Dengan menggelar Munaslub di Sumatera Utara, dan mengukuhkan Moeldoko sebagai ketua umum. Eks Panglima TNI itu saat itu menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
Cerita itu diungkap AHY dalam sambutannya dalam penutupan Kongres ke-VI Partai Demokrat di Hotel Ritz Carlton pada Selasa, 25 Februari 2025.
AHY menegaskan, Prabowo pernah berkata kepadanya dirinya bahwa tidak suka dengan upaya pembegalan partai.
"Di tengah badai itu saya ingat pesan bapak Presiden Prabowo Subianto Kalau tidak salah di Kertanegara ketika itu, beliau menyampaikan langsung kepada saya, beliau sampaikan ke saya kurang lebih begini, ‘gus saya juga tidak suka ada upaya pembegalan partai seperti itu’", ujar AHY.
Putra sulung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu, mengaku sempat tersentuh mendengar pesan Prabowo itu. Ia mengaku perjuangan memimpin partai tidaklah mudah.
"Kalimat singkat itu sungguh berarti di hati kita semua, keluarga besar Partai Demokrat. Datang dari seorang pemimpin, datang dari seseorang yang tahu persis betapa tidak mudahnya membangun partai, soliditas kader dengan keringat dan air mata," ujar AHY.
AHY menjelaskan, keberpihakan Prabowo itu pasti didasari oleh pengalaman panjangnya dalam membangun Partai Gerindra. Dia menegaskan sikap Prabowo itu sangat berarti bagi keluarga besar Demokrat.
"Dan saya bisa simpulkan dari pesan-pesan para senior tadi, bahwa di politik kita boleh bersaing, tapi jangan lah kita pernah kehilangan integritas dan rasa hormat kita terhadap demokrasi," jelasnya.
Tak hanya itu, AHY juga menyebut Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri tidak setuju dengan upaya pembegalan partai Demokrat. Pasalnya, itu merupakan wujud praktik politik yang amoral.
"Kabarnya Ibu Megawati Soekarnoputri juga tidak setuju dengan hal-hal seperti itu, praktik-praktik politik yang amoral dan inkonstitusional. Karena beliau juga pernah mengalami di masa terdahulu," pungkasnya.