Kelakar Cak Imin Tak Mau Launching Buku Kritik Haji Takut Dikira Ngebet Jadi Menteri Agama

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta, VIVA - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, melontarkan kelakar dirinya tidak ingin menjadi Menteri Agama.

Langkah Strategis Agar UMKM Naik Kelas

Hal tersebut disampaikan dalam acara diskusi yang digelar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bertajuk ‘Revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah’.

Awalnya, Cak Imin bercerita bahwa dirinya pernah membuat buku tentang haji dan hanya membagikan kepada orang terdekat saja. Ia mengaku tidak berani menerbitkan buku tersebut karena takut dianggap ingin menjadi Menteri Agama.

Kemajuan Teknologi Telah Mengungkap Kebenaran Ilmiah Al-Quran, Kata Menteri Agama

Buku itu merupakan catatan penting ketika dia menjadi Panitia Khusus (Pansus) Haji.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Pengumuman Pengurus DPP PKB

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa
Nasarudin Umar Apresiasi Babak Baru dalam Pengelolaan Dana Sosial Keagamaan di Ponpes Darunnajah

“Ini buku lama, lama itu maksud saya waktu saya jadi pengawas haji, tapi saya enggak berani memunculkan, hanya bagi-bagi aja. Waktu itu tidak saya munculkan karena saya khawatir dianggap kepengen jadi Menteri Agama,” ujar Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Februari 2025.

“Waktu itu Kiai Imam Jazuli yang memberi pengantar ini, 'harus segera launching, segera launching, siapa tahu jadi menteri agama'. Oh, tambah enggak mau (menerbitkan buku) saya kalau begitu,” sambungnya.

Lebih lanjut, Cak Imin menjelaskan alasan dirinya mengkritik penyelenggaraan haji melalui buku itu, bukan karena ingin menjadi Menteri Agama.

“Karena tujuan saya kritik haji bukan saya pengen jadi menteri agama, karena saya tahu kalau saya jadi menteri agama, otomatis enggak jadi menteri haji, begitu,” ujarnya.

Cak Imin mengaku lupa kapan buku tersebut diterbitkan. Ia semakin tak mau melaunching buku itu setelah mendengar ucapakan Kiai Imam Jazuli.

"Ini saya lupa, bulan apa. Saya cek dulu. September ya, udah lama ini. Saya bahkan lupa, gara-gara diskusi ini jadi ingat. Waktu itu Kiai Imam Jazuli yang memberi pengantar ini, 'harus segera launching, segera launching, siapa tahu jadi menteri agama' oh tambah nggak mau saya kalau begitu," ujarnya.

Di sisi lain, Cak Imin mengatakan revolusi penyelenggaraan haji harus dilakukan. Dalam kesempatan ini, dia juga sengaja mengenakan rompi pengawas haji tahun 2024. 

"Tapi serius revolusi itu harus dilakukan, mulai dari hilir sampai hulu baru insyaallah kita akan menjadi penyelenggara haji terbaik yang kira harapkan. Saya kira itu, ini buku tidak usah di-launching. Sudah lama, buku lama, ini panitia kok pakai nampan segala seolah-olah mau launching gitu. Ini buku lama, hanya catatan-catatan pengawas haji. Saya hari ini sengaja pakai rompi mengingatkan sebagai Pengawas Haji di tahun 2024," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya