Respons Bahlil soal Gagasan Koalisi Permanen KIM Plus

Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA – Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyebut gagasan koalisi permanen untuk Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus adalah upaya menuju keberhasilan stabilitas pemerintahan. 

Prabowo Bakal Lantik Puluhan Duta Besar RI di Istana Sore Ini

"Tidak ada pemerintahan yang berhasil tanpa ada stabilitas, dan KIM permanen itu menuju pada stabilitas," kata Bahlil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 17 Februari 2025. 

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari
17 Stadion yang Direnovasi Pemerintah

Bahlil pun menyatakan Golkar menyambut baik wacana pembentukan koalisi permanen KIM Plus yang mendukung pemerintah hingga 2029.

"Saya pikir itu sebuah ide dan gagasan yang cukup baik," kata Bahlil.

Komentar Hasan Nasbi soal Teror Kepala Babi Dikritik Susi Pudjiastuti: Ignorance!

Menurut Bahlil, gagasan baik terkait dengan koalisi permanen KIM Plus tersebut hanya tinggal dibahas lebih detail terkait dengan implementasinya oleh para partai politik anggota KIM Plus.

"Partai Golkar berpandangan itu ide yang bagus dan harus kami dukung, tinggal dikomunikasikan bentuknya dan polanya seperti apa itu yang harus dibicarakan dan didetailkan," ujarnya.

Diketahui, Presiden Prabowo Subianto meminta jajaran ketua umum dan pengurus pusat partai politik yang tergabung dalam KIM Plus untuk menjadi koalisi permanen yang mendukung pemerintah sampai 2029.

Keinginan Presiden Prabowo untuk membentuk koalisi permanen itu diungkap beberapa ketua umum parpol dan pengurus partai saat mereka ditemui selepas menghadiri acara silaturahmi KIM Plus bersama Presiden Prabowo, yang juga Ketua Umum DPP Partai Gerindra, di kediaman pribadi Prabowo, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 14 Februari 2025. 

Presiden Prabowo Subianto bersilaturahmi bersama partai koalisi KIM Plus

Photo :
  • Ist

Sebagai informasi, KIM Plus merupakan partai-partai pendukung pemerintah, yang terdiri atas sejumlah partai pengusung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka saat Pilpres 2024, dan partai-partai politik lainnya yang semua berseberangan saat pilpres kemudian menyatakan dukungan kepada pemerintahan baru.

Partai-partai tersebut, adalah Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, PRIMA, Partai Nasdem, PKS, dan PKB.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya