Instruksi Prabowo Pangkas Anggaran Seremoni dan Dinas Pemerintah Direspons Positif

Presiden RI Prabowo Subianto saat menghadiri KTT ke-11 Developing Eight (D-8) di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir (sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA - Presiden RI Prabowo Subianto menerbitkan instruksi minta pemerintah daerah memangkas perjalanan dinas hingga kegiatan seremonial. Instruksi Prabowo dinilai penting dalam efisiensi dan penghematan anggaran serta memangkas pos-pos yang tidak esensial.

KPK Ikut Instruksi Presiden Prabowo Kurangi Perjalanan Dinas hingga Biaya Operasional

Ketua Umum Partai Gerindra itu menyampaikan demikian dalam sidang kabinet paripurna bersama para menteri Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 22 Januari 2025.

Langkah RI-1 itu pun direspons netizen dengan positif. Sebagian netizen mengatakan seharusnya hal itu dilakukan oleh para presiden sebelum Prabowo agar Indonesia punya anggaran yang cukup untuk pembangunan negara.

Sri Mulyani Beberkan Daftar Belanja yang Harus Dipangkas Kementerian/Lembaga

"Membayangkan selama 10-20 tahun yang lalu betapa ratus triliun anggaran negara dipakai buat dinas dalam dan luar negeri. Mungkin negara kita nggak punya banyak utang untuk pembangunan," tulis akun Instagram @rohmaahh.az, dikutip pada Selasa, 28 Januari 2025.

Presiden Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi usai melakukan pertemuan bilateral di Hyderabad House, New Delhi, India, Sabtu, 25 Januari 2025.

Photo :
  • ANTARA/Hafidz Mubarak A
Sri Mulyani Sebut Pemangkasan Anggaran Belanja Rp 306,69 Triliun Buat MBG

Ada netizen lainnya yang menyampaikan argumennya yang setuju dengan langkah Prabowo. Menurut dia, pemangkasan anggaran untuk hal yang tak esensial bisa dialokasikan untuk membantuk pemeretaan pendidikan di Indonesia.

"Masih banyak siswa yang belum dapat akses pendidikan layak. Jadi, benar kalau biaya bantuan buat pendidikan harus ditambah, diperbanyak daripada dipakai untuk hal-hal yang kurang bermanfaat," demikian tulis akun @syifaa_fariidah.

Pun, ada juga netizen yang menyarankan agar Prabowo memangkas pengadaan anggaran untuk mobil dinas. Menurut netizen itu, para pejabat negara seharusnya memakai transportasi umum, seperti di luar negeri.

Netizen itu menuturkan perlu juga menangkas kendaraan mobil dinas yang memiliki daya lebih dari 1500 cc. Sebab, mobil dinas itu tak relevan dengan kebutuhan juga biaya pengawalan. 

"Wong menteri di luar negeri aja ada yang naik transportasi publik dan tidak dikawal. Karpet dan berbagai kemewahan kantor yang tidak perlu, juga dipangkas. Setuju hilangkan seremonial, bikin habis biaya dan waktu kerja. Jangan kebanyakan permintaan laporan," tulis akun @nriko1272.

Sebelumnya, Prabowo meminta jajaran kabinetnya di pemerintahan bisa melakukan efisiensi anggaran. Ia menekankan penghematan itu untuk membiayai program-program prioritas pemerintahan Prabowo.

Dia sudah menerbitkan aturan itu dalam Instruksi Presiden atau Inpres Nomor 1 Tahun 2025. Dalam Inpres itu, Prabowo menargetkan penghematan anggaran baik di pusat maupun daerah pada 2025 mencapai Rp306,6 triliun.

Berdasarkan Inpres itu, Prabowo memerintahkan untuk membatasi belanja pada kegiatan yang bersifat seremonial, studi banding, publik, dan seminar.

Prabowo menuturkan agar biaya perjalanan dinas pejabat bisa dipangkas hingga 50 persen. Dia bilang dengan memangkas anggaran perjalanan dinas maka bisa menghemat lebih Rp20 triliun.


 

Renovasi Sekolah di Jakarta

Sri Mulyani Alokasikan Rp 20 Triliun untuk Renovasi 22 Ribu Sekolah pada 2025

Sri Mulyani Alokasikan Rp 20 Triliun untuk Renovasi 22 Ribu Sekolah pada 2025

img_title
VIVA.co.id
30 Januari 2025