Program Mendikdasmen Sumbang Tingkat Kepuasan Publik yang Tinggi di 100 Hari Prabowo-Gibran
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Dalam 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, tingkat kepuasan publik sangat tinggi. Itu tercermin dari hasil survei Lembaga Survei Nasional yang juga bekerja sama dengan DEEP Indonesia.
Lembaga Survei Nasional memotret kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran dari kinerja menteri kabinet. Tingkat kepuasan masyarakat pada pemerintahan saat ini 87,5 persen, dari survei yang dilakukan pada 1.200 responden dengan margin of error 2,87 persen.
Tingkat kepuasan yang tinggi itu, dipengaruhi sejumlah faktor. Peneliti Lembaga Survei Nasional, Fishya Amina, mengungkapkan tiga faktor utama yang menjadi pendorong kepuasan masyarakat pada pemerintahan Prabowo-Gibran. Yakni program Pemeriksaan Kesehatan, 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, serta Pelatihan Kompetensi Guru.
Program pemeriksaan kesehatan yang gratis itu, publik puas sebanyak 88,2 persen. Sedangkan program 7 kebiasaan anak Indonesia hebat mencapai 87,9 persen. Sedangkan pelatihan kompetensi guru juga tingkat kepuasan masyarakat tinggi yakni 86,9 persen.
Ada lagi beberapa program yang tingkat kepuasan masyarakatnya tinggi. Seperti peningkatan kesejahteraan melalui sertifikasi (86,7 persen), penuntasan TBC (80,7 persen), penghapusan utang UMKM (79,5 persen), pemberantasan pinjol dan judol (79,3 persen).
Sementara itu, program makan bergizi gratis atau MBG tingkat kepuasannya 79,3 persen. Beberapa program lain seperti pembangunan lumbung pangan (77,6 persen), dan pembangunan rumah untuk rakyat kecil (70,2 persen). Pemberantasan korupsi mendapat tingkat kepuasan terendah yaitu 69,9 persen.
Dalam keterangan persnya yang diterima, Direktur DEEP Indonesia, Neni Nur Hayati, mengungkapkan bahwa program serba gratis memang disenangi masyarakat. Maka  berbanding lurus dengan tingkat kepuasan masyarakat.Â
Namun, hasil survei ada program yang bukan populis seperti 7 kebiasaan anak Indonesia yang berhasil menempati posisi progam kedua yang dikenal masyarakat. "Dan ini merupakan terobosan Mendikdasmen (Abdul Mu'ti) dimana dapat menanamkan akhlak dan karakter siswa," kata Neni.
Dia mengingatkan jangan sampai kebijakan yang diambil kontra dengan masyarakat, karena itu bisa mempengaruhi kepuasan publik. Dia mencontohkan PPN 12 persen yang memicu protes luas. Selain itu soal pelemahan KPK juga menurutnya masih menjadi bayang-bayang. Selain itu, ada juga Menkomdigi Meutya Hafid yang berhasil memberantas judi online.
Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI), Jerry Sumampow, Mengatakan popularitas menteri bukan berarti ada kaitan dengan kinerjanya. Bisa jadi karena ada polemik yang terjadi di dalam institusi yang dipimpinnya sehingga membangun popularitas menteri itu.
Tapi dia menyebut, ada juga popularitas yang positif. Seperti Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti. Popularitas ini menurutnya karena berani membuat terobosan yang langsung dirasakan oleh publik.
Mu'ti yang juga Sekretaris Umum PP Muhammadiyah itu menurutnya, sangat diterima masyarakat. Walau programnya seperti 7 kebiasaan anak Indonesia, bukan program populis. Apalagi dalam perbincangan media dari data DEEP Indonesia, menurutnya cukup tinggi karena positif.
Pakar komunikasi politik, Gun Gun Heryanto, lebih menekankan bahwa kepuasan publik harus sejalan dengan konsep functioning government, salah satu indeks penting dalam demokrasi.Â
Menurutnya, salah satu indikasi kalau pemerintah berfungsi itu  adalah terbentuknya RPJMN dan adanya roadmap dari masing-masing kementerian. Jangan sampai 100 hari terlalu asik melihat kepuasan publik, namun nilai dasar basis demokrasi seperti functioning government menjadi luput.