BMI Minta Generasi Muda Tidak Boleh Lelah Menjaga Demokrasi di Indonesia

Anggota DPR RI Adian Napitupulu
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA - Ketua Bidang Kehormatan DPP Banteng Muda Indonesia (BMI), Muhammad Narendra Kiemas meminta generasi muda jangan pernah lelah untuk mengawal demokrasi di Indonesia. Menurut dia, mahasiswa dan kaum muda tentu memiliki cara tersendiri dalam menjaga nilai-nilai demokrasi dan memperjuangkan suara serta kesejahteraan rakyat.

Prabowo Ketemu Megawati di Momen Ultahnya 23 Januari? Dasco Jawab Begini

"Mungkin dulu aktivis mahasiswa berjuang dengan cara mengorganisir, demonstrasi, dan lain sebagainya. Nah, mahasiswa dan Gen-Z hari ini mungkin memiliki caranya tersendiri untuk menyuarakan aspirasinya ditengah berkembangnya dunia digital. Mungkin bisa melalui media sosial seperti membuat petisi dan lain sebagainya,” kata Narendra dikutip pada Senin, 20 Januari 2025.

Anggota DPR RI Adian Napitupulu

Photo :
  • Istimewa
Anggota DPR Maria Lestari Sudah Diperiksa soal Kasus Hasto, KPK Blak-blakan Bilang Begini

Kata dia, gerakan perubahan politik tidak harus dilakukan dengan cara demonstrasi semata. Akan tetapi, lanjut dia, generasi muda hari ini memiliki banyak ruang kreativitas yang bisa mempengaruhi kebijakan publik.

Pada prinsipnya, Narendra berharap generasi muda tidak boleh apatis dan generasi muda harus selalu bergerak berjuang menyuarakan aspirasi rakyat dengan cara masing-masing.

Ajudan Hasto PDIP Dicecar KPK soal Pemberian Uang ke Eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan

“Banyak cara untuk melakukan perubahan. Bisa melalui diskusi-diskusi, menyuarakan kegelisahan rakyat di media sosial seperti membuat petisi online dan lain sebagainya. Intinya, jangan pernah merasa lelah untuk menjaga nilai-nilai demokrasi di Indonesia,” ujarnya.

Sementara Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu mengatakan gerakan mahasiswa dan pemuda harus memiliki keresahan dalam melihat dinamika sosial dan politik di Indonesia. Menurut dia, mahasiswa dan pemuda juga harus memiliki keberanian dalam menyuarakan aspirasi masyarakat.

"Kalian boleh bicara demokrasi, bicara perubahan, tapi kalian harus siap turun dan mendengar langsung keresahan rakyat itu apa," kata Adian.

Kata dia, kelemaham mahasiswa saat ini hanya menilai keresahan rakyat dari sosial media semata tanpa melakukan gerakan turun ke jalan dengan mengorganisir masyarakat. “Beda loh mendengar permasalahan-permasalahan rakyat secara langsung dengan teks book. Itu kelemahan mahasiswa hari ini,” ujar Aktivis 98 itu.

Selanjutnya, Founder Ruang Gerak Indonesia, Jesse Tutupoly menjelaskan Indonesian Youth Summit 2025 adalah sebuah forum diskusi yang digelar dengan melibatkan para mahasiswa dan pemuda di Jakarta bersama para politisi muda yang hari ini duduk di DPR. Menurut dia, tidak sedikit dari generasi muda beranggapan bahwa partai politik hanya menjadikan rakyat sebagai objek untuk mendulang suara lima tahunan sekali.

"Dalam kegiatan Indonesian Summit Youth ini, kita juga ingin mengajak teman-teman mahasiswa dan teman pemuda lainnya agar tidak skeptis dengan politik. Karena sejarah telah mencatat bahwa pemuda memiliki andil dalam perubahan politik di Indonesia," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya