Elite PDIP Sebut Pidato Megawati Bentuk Harapan ke Presiden Prabowo Subianto
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA - Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan, bahwa ungkapan Megawati Soekarnoputri dalam pidato politiknya di HUT ke-52 PDIP beberapa waktu lalu, sebagai bentuk harapan kepada Presiden Prabowo Subianto.
Ketua Umum PDIP itu menurut Said, punya harapan besar agar Prabowo bisa memimpin Indonesia dengan baik. Termasuk dalam menjunjung tinggi penegakan hukum bangsa ini.
“Pernyataan Ibu Mega tersebut sebagai bentuk harapan kepada Presiden Prabowo sebagai pemimpin nasional, agar bisa menjadi pelopor pembangunan hukum, agar arah politik hukum kita memberikan sumbangsih bagi tumbuh berkembangnya perekonomian nasional,” kata Said dalam keterangannya diterima Jumat, 17 Januari 2025.
Ketua Banggar DPR RI ini meyakini, Megawati juga menjadi penyambung lidah masyarakat yang ingin Presiden Prabowo bisa menjalankan pemerintahan dengan baik.
“Harapan ini tentu sesuai dengan harapan kita semua,” kata Said.
Said juga menegaskan, tidak ada alasan yang bisa menyebabkan hubungan Ketum PDIP Megawati dengan Presiden sekaligus Ketum Gerindra Prabowo Subianto, itu retak. Apalagi, kedua pihak tokoh tersebut telah berkali-kali menegaskan punya hubungan baik selama ini.
“Ungkapan makna bahwa Ibu Mega bersahabat baik dengan Presiden Prabowo karena faktanya memang tidak ada hal yang menyebabkan hubungan kedua beliau retak dan memang telah bersahabat sejak lama,” ujarnya.
Megawati, Prabowo dan Puan Maharani berswafoto beberapa waktu lalu. (foto ilustrasi)
- Instagram @puanmaharaniri
Pernyataan Said itu menepis isu yang selama masa Pilpres 2024 menyebutkan keduanya bermusuhan dan juga soal isu kedua tokoh tersebut sudah berbicara langsung via aplikasi Zoom sebelum Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto diperiksa KPK pada Senin, 13 Januari 2025.
Rumornya, karena pembicaraan kedua tokoh tersebut, Hasto hingga kini belum ditahan.
Jadi Saksi Kasus Hasto Kristiyanto, Anggota DPR Maria Lestari Akhirnya Penuhi Panggilan KPK
Anggota DPR RI, dari Fraksi PDI Perjuangan, Maria Lestari, akhirnya memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia menjadi saksi, kasus tersangka Hasto Kristiyanto.
