Kepemimpinan Cak Imin Dinilai Bikin PKB Mampu Survive

Cucun Ahmad Syamsurijal.
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Cucun Ahmad Syamsurijal menyebut Tahun 2024 menandai babak penting dalam sejarah demokrasi Indonesia.  Termasuk diantaranya perjalanan PKB.

Fraksi PKB DPRD Tolak Penetapan Dewan Kota Jakarta Periode Baru Oleh PJ Gubernur, Ini Alasannya

Politikus yang juga Wakil Ketua DPR RI itu menyoroti bagaimana peran partainya di kancah politik nasional sepanjang Pemilu 2024.

“Sebagai tahun politik, seluruh elemen bangsa terlibat aktif dalam perhelatan akbar pemilu serentak, mulai dari pemilu legislatif dan pemilu presiden di awal tahun, hingga Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di akhir tahun,” kata Cucun Ahmad Syamsurijal, Selasa, 31 Desember 2024.

Menko Cak Imin Sebut Tak Ada Bansos Khusus karena Kenaikan PPN Jadi 12 persen

Menurut Cucun, dinamika politik nasional terasa kuat sepanjang tahun yang ditandai oleh persaingan ketat antar partai politik, upaya membangun koalisi strategis, dan pengaruh besar isu-isu nasional terhadap keputusan pemilih. 

“Di tengah lanskap politik yang terus berkembang, partai-partai berlomba merebut hati rakyat dengan menawarkan gagasan dan program kerja yang relevan untuk menjawab tantangan jaman,” kata Cucun. 

Pemilik Kendaraan Siap-Siap! 7 Pajak Baru yang Harus Dibayar Tahun Depan, Ini Rinciannya!

“Semesta memberi bukti bahwa PKB tidak saja menjadi partai yang sanggup bertahan dari guncangan (survive). PKB juga sanggup menjadi partai yang merealisasikan target kemajuan (thrive),” imbuhnya. 

Lebih jauh, dikatakan, sepanjang tahun 2024, PKB telah memainkan peran strategis dalam percaturan politik nasional. Sebagai salah satu partai politik besar di Indonesia, kata Cucun, PKB memanfaatkan momentum tahun politik ini untuk memperkuat posisinya baik di tingkat legislatif maupun eksekutif, untuk pusat maupun daerah.

“Pemilu Legislatif 2024 menjadi ajang pembuktian bagi PKB sebagai salah satu kekuatan utama dalam politik Indonesia,” ujarnya.

Bukan tanpa alasan Cucun menyatakan hal itu. Sebab terbukti PKB berhasil meningkatkan jumlah kursi di DPR RI menjadi 68 kursi, dengan perolehan suara 16.115.655 atau 10,62 persen dari total suara pada Pileg 2024. Tak hanya itu, klaim dia, kontribusi PKB di DPRD tingkat provinsi dan kabupaten/kota juga menunjukkan tren peningkatan yang signifikan. 

“Keberhasilan ini mencerminkan strategi PKB yang berhasil memperluas basis dukungan, termasuk di daerah-daerah yang sebelumnya tidak menjadi basis utama partai,” kata Cucun.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Pengumuman Pengurus DPP PKB

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Lebih lanjut, Cucun mengatakan langkah monumental PKB juga tercermin dalam keberhasilan mengantarkan sang Ketua Umum, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), sebagai Calon Wakil Presiden dalam Pilpres 2024. Bahkan pasangan yang diusung PKB bersama mitra koalisi memperoleh hampir 41 juta suara.

Cucun menilai, hal tersebut mencerminkan daya tarik kepemimpinan Cak Imin sekaligus soliditas mesin politik di bawah komando Muhaimin. 

Sebagai bagian dari pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, PKB pun disebut terus menunjukkan kontribusi strategis dengan komitmen membangun kebijakan pro-rakyat sekaligus memastikan keberlanjutan program-program strategis nasional. 

Di sisi lain, PKB juga tetap memainkan perannya di ranah legislatif sebagai penyeimbang yang kritis dan solutif. Fokus PKB dipastikan tetap pada pengawasan kebijakan pemerintah demi memastikan agar setiap keputusan tetap berpihak pada rakyat kecil.

“Dengan kombinasi peran eksekutif dan legislatif yang kuat, PKB semakin mempertegas posisi sebagai salah satu partai politik yang paling berpengaruh di Indonesia,” kata Cucun.

Terlepas dari peran PKB di pemerintahan dan legislatif, Cucun menekankan, tidak dapat dipungkiri bahwa jalan terjal penuh liku bahkan ancaman perpecahan, menjadi bagian da?am perjalanan PKB di tahun politik yang penuh dinamika ini.

“Namun, semua tantangan itu justru menjadi fondasi kematangan politik PKB yang terlihat hari ini,” kata Cucun.

Dalam mengarungi pertarungan politik pada pemilu legislatif dan Pemilihan Presiden-Wakil Presiden, PKB disebut memiliki sumber daya yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan partai-partai besar yang memiliki akses luas terhadap modal finansial dan jaringan elite politik. 

“Meski begitu, PKB membuktikan bahwa kedekatan dengan rakyat dan dedikasi terhadap nilai-nilai keumatan serta kebangsaan menjadi kekuatan utama yang tidak mudah digoyahkan,” ujarnya.

Menurut Cucun, PKB berhasil bertahan dari berbagai tekanan eksternal dan terus memperkuat posisinya di panggung politik nasional karena memiliki strategi yang cermat dan fokus pada kebutuhan akar rumput.

Cucun pun mengungkap, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi PKB pada tahun 2024 adalah munculnya upaya menggelar muktamar tandingan untuk mengambil alih kepengurusan partai yang sah. 

“Manuver ini berpotensi memecah belah partai dan menciptakan ketidakpercayaan di kalangan kader serta simpatisan. Namun, di bawah kepemimpinan Gus Muhaimin, PKB berhasil mengelola konflik ini dengan baik,” kata Cucun.

Adapun Forum Muktamar 2024 yang diselenggarakan di Bali secara aklamasi memilih kembali Muhaimin sebagai Ketua Dewan Tanfidz PKB. Cucun berdalih, keberhasilan itu tidak hanya menegaskan soliditas internal PKB, tetapi juga menunjukkan bahwa Gus Muhaimin memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi dari mayoritas Dewan Pengurus Wilayah (DPW) dan Dewan Pengurus Cabang (DPC). 

“Dengan pendekatan yang inklusif dan transparan, Gus Muhaimin mampu mengeliminasi intervensi pihak eksternal yang berusaha memengaruhi arah kebijakan partai,” ujarnya.

Kepemimpinan Imin yang dikenal adaptif dan inovatif dinilainya telah membawa paradigma baru bagi PKB. Dengan mengusung pendekatan inklusif, PKB semakin diterima oleh kelompok-kelompok baru di luar basis tradisionalnya. 

Menurutnya, Keberhasilan ini juga menunjukkan bahwa PKB mampu membangun jembatan politik lintas kelompok dan memperluas pengaruhnya tidak hanya di kalangan Nahdliyin, tetapi juga di masyarakat umum.

“Kunci keberhasilan PKB tidak lepas dari kemampuan Gus Muhaimin menerapkan kepemimpinan ambidextrous, yakni kemampuan untuk mempertahankan keunggulan yang ada sekaligus merebut peluang baru,” terang Cucun.

Doktor Ilmu Administrasi Publik dari Unpad tersebut melanjutkan, model kepemimpinan ambidextrous yang diterapkan Imin memungkinkan PKB untuk terus beradaptasi dengan cepat terhadap dinamika politik. Selain itu, sebut Cucun, PKB sekaligus mampu menciptakan strategi-strategi inovatif. 

“Salah satu buktinya adalah keberhasilan PKB meraih suara signifikan di daerah-daerah seperti Provinsi NTT dan Kabupaten Samosir, yang mayoritas penduduknya non-Muslim,” ujarnya.

Selain itu, Keberhasilan tersebut dinilai juga telah menegaskan bahwa PKB semakin dipercaya sebagai partai yang inklusif dan mampu merepresentasikan seluruh elemen masyarakat Indonesia. Cucun meyakini PKB semakin diterima oleh kaum urban dan generasi muda, yang juga dapat dimaknai bahwa partai berlambang bola dunia itu mampu beradaptasi dengan perubahan demografi politik.

“Dilihat dari dinamika ini, dapat dikatakan bahwa PKB telah memiliki para kader yang kematangan berpolitiknya (political maturity) semakin meningkat,” ujarnya.

Disampaikan Cucun, kematangan berpolitik kader partai sering ditandai dengan beberapa hal.

“Di antaranya seperti kemampuan mengolah konflik menjadi kreasi yang inovatif, bertambahnya kekayaan pengetahuan dan pemahaman sehingga tidak melihat dinamika secara black-white saja, lalu kemampuan politisi meletakkan visi besar di atas kepentingan ego posisi yang sempit dan pragmatis dalam perjuangan,” kata Cucun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya