Kasus Pemerasan WNA di DWP oleh Oknum Polisi Jadi Sorotan Komisi III DPR
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman menyatakan pihaknya menghargai Polri yang menindak oknum polisi terkait kasus pemerasan dalam acara Djakarta Warehouse Project (DWP).
Menurut Politikus Gerindra ini, event-event musik memang sangat rawan menjadi ajang penggunaan narkotika. Dia pun meyakini Polri mampu dan memahami cara untuk menindak dan memberantas kasus barang terlarang itu.
"Sejak kasus ini mencuat, saya mencari informasi ke berbagai pihak. Memang banyak yang mengatakan, Pak, kalau di situ, acara seperti ini memang sangat rawan penggunaan narkoba," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 27 Desember 2024.
Sejauh ini, ungkap Habiburokhman, Polri pun telah berhasil membongkar berton-ton pengiriman narkotika jenis sabu. Namun, jika ada oknum-oknum Polri yang justru melakukan pelanggaran dalam penindakan kasus narkotika, dirinya pun meminta agar oknum tersebut tetap ditindak.
"Tentu harus ditindak, siapa yang berbuat harus bertanggung jawab. Orang yang melakukan kesalahan harus mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatannya," ujarnya.
Di samping itu, Ketua Fraksi Gerindra MPR ini pun menilai bahwa selalu ada oknum-oknum dalam lembaga negara, baik di Polri, Kejaksaan, TNI, bahkan di DPR RI sekalipun. Namun yang paling penting, dia menekankan, bagaimana respons dan cara penyelesaian terhadap kasus tersebut.
"Jadi itu yang kita apresiasi, dan ini kita tidak bisa bohong, karena memang itu yang terjadi. Kita yakin memang Pak Kapolri mengingatkan kepada jajarannya," imbuhnya.
Sebelumnya, Divisi Propam Polri mengamankan 18 oknum personel yang diduga terlibat dalam kasus dugaan pemerasan terhadap warga Malaysia dalam gelaran Djakarta Warehouse Project (DWP) pada 13-15 Desember 2024.