Erdogan Tinggalkan Ruangan saat Prabowo Pidato, Anggota DPR: Keluar Masuk Forum Internasional Itu Biasa
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Jakarta, VIVA - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKS, Sukamta angkat bicara soal sikap Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan yang keluar ruangan saat Presiden RI Prabowo Subianto berpidat. Momen itu terjadi saat Prabowo pidato di forum KTT Ke-11 Developing Eight (D-8) di Kairo, Mesir, beberapa waktu lalu.
Menurut Sukamta, momen keluarnya Erdogan tak terkait masalah politik. Kata dia, hal itu sesuatu yang lumrah ketika para ketua delegasi keluar-masuk ruangan untuk melakukan banyak pertemuan paralel pada saat pertemuan internasional.
“Dalam forum konferensi internasional, peserta keluar masuk forum itu biasa terjadi. Salah satunya karena biasanya pada saat yang bersamaan juga ada forum-forum paralel seperti bilateral meeting,” kata Sukamta dalam keterangannya diterima Jumat, 27 Desember 2024.
Lagipula, dikatakan dia, hubungan Erdogan dengan Prabowo, maupun Turki dan RI bukan hanya baik tapi juga tampak sangat dekat .
“(Jadi) Biasa sajalah melihatnya (keluar masuk di KTT itu). Indonesia terus mengedepankan prinsip kebebasan aktif dalam hubungan internasional, seperti yang diatur dalam UU Nomor 37 Tahun 1999," kata Sukamta.
Selain itu, Sukamta juga dukung pernyataan Prabowo yang menyerukan persatuan di antara negara-negara mayoritas Muslim. Selain itu, menegaskan pentingnya kerja sama erat dan satu suara di tengah situasi yang memperlihatkan adanya konflik internal di banyak negara Muslim.
Lebih lanjut, Sukamta menyampaikan penting komitmen RI yang terus berjuang bagi negara muslim seperti Palestina dan Suriah untuk mendapatkan kebebasan atas penjajahan yang mereka alami.
"Peran aktif Indonesia dalam menyuarakan keadilan di forum internasional adalah langkah strategis yang harus terus diperkuat," jelas Sukamta.
Sukamta bilang pihaknya mendukung langkah RI di era pemerintahan Prabowo dalam kerja sama dengan negara muslim.
"Kami sangat mendukung solidaritas dan kerja sama di antara negara-negara Muslim. Sikap ini sejalan dengan visi Indonesia untuk memperjuangkan keadilan global dan mempererat persaudaraan antarnegara Muslim," tuturnya.